PALU EKSPRES, TOUNA – Pembangunan keagamaan bukan hanya upaya untuk mendukung peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, melainkan juga ditujukan untuk membangun kesadaran akan realitas sosial tentang nilai-nilai keberagaman dan kebhinekaan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Touna, Admin As. Lasimpala, SIP saat membuka pelaksanaan kegiatan Perayaan Hari Pemuda Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Klasis Tojo, Kabupaten Touna.
Dikatakannya, keberagaman agama, budaya, dan kepercayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kekuatan bangsa yang tidak perlu dipertentangkan.
“Kita patut bersyukur, negeri kita dikaruniai dengan keberagaman yang memperkuat bangsa ini. Olehnya, mari kita menjadi kader pembawa damai meski sering diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan namun tetap teguh memegang tugas panggilan kita sebagai warga negara, masyarakat dan juga umat yang beragama sesuai kepercayaan kita masing-masing,” imbuhnya.
Sekaitan dengan perayaan hari pemuda GKST saat ini, kata Wabup, merupakan waktu yang tepat bagi pemuda GKST untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap peran, tugas dan pengabdian organisasi baik kepada seluruh anggota itu sendiri, maupun terhadap gereja, masyarakat dan bangsa ini.
Secara alami, perayaan hari pemuda ke-68 cukup untuk menunjukkan kematangan sebagai suatu organisasi kemasyarakatan pemuda, sekaligus secara iman kristiani menunjukkan kematangan kaderisasi pemuda kristen dalam kaitan dengan kematangan emosional, wawasan dan pola pikir dalam berorganisasi untuk menjalankan tanggungjawab sebagai elemen bangsa dalam pembagunan nasional.
Lanjutnya, secara fungsional PHP GKST ini juga merupakan wadah bagi berhimpunnya pemuda dan pemudi kristen, untuk mendalami dan merefleskikan perannya dalam pembinaan mental spiritual pemuda dalam kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat sesuai kaidah kristiani yang diimani.
“Untuk itu selaku pemerintah daerah beliau mengharapkan serta menghimbau kepada segenap pemuga GKST bahkan kepada segenap masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas keimanan kita sambil bergandengan tangan memberi kontribusi yang positif sesuai dengan profesi, tugas dan tanggung jawab masing-masing demi kemajuan daerah ini dan juga membangun mental dan karakter dengan mencintai budaya dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang kita miliki,” ujarnya.