Untuk menangani masalah tersebut, menurut Evy, pihaknya menunjuk dua dokter spesialis bedah untuk memberikan tindakan kepada Hendro. Yakni, dr Syamsul dan dr Adi. ’’Kesimpulannya harus dilakukan operasi. Kalau bisa,satu dua hari ini dilakukan operasi,’’ terangnya.
Operasi bedah itu, tambah dia, dilakukan untuk mengeluarkan benda-benda tajam tersebut. Evy menyatakan, pihak rumah sakit tidak ingin mengambil risiko karena yang dikeluarkan adalah benda tajam. Bahkan, untuk mengeluarkan benda-benda asing itu, pihaknyamembutuhkan penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut.
’’Kami harus meneliti secara khusus,’’ ucapnya. Dengan demikian, pelaksanaan operasi pun harus dilakukan dengan matang.
Namun, dari hasil pemeriksaan dokter, benda asing –termasuk benda tajam di dalam tubuh Hendro– ternyata selama ini tidak melukai organ dalamnya. ’’Dari (organ, Red) atas tidak terjadi pendaharan, tidak luka. Namun, akan dilihat lagi,’’ tuturnya.
Sementara itu, pasien tersebut masih mengeluhkan perutnya tidak enak. ’’Pelan-pelan pasien diberi tahu bahwa perutnya sakit karena benda tajam,’’ungkap Evy.
(ram/hdi/c22/diq)