Antinarkotika Masuk dalam Kurikulum Pembelajaran?

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, SANGGAU – Bupati Sanggau Paolus Hadi tak bosan-bosannya mengajak semua pihak bersama-sama melakukan pencegahan masuknya Narkoba ke berbagai kalangan. Terlebih saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 ini.

PH, karib Paolus Hadi disapa, meminta dinas terkait mengkaji dan mengupayakan agar bahaya peyalahgunaan narkotika dapat dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah. “Seperti halnya sejumlah daerah yang telah menerapkannya, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat dilihat realisasinya,” pinta PH, usai memimpin upacara peringatan HANI 2017 di halaman Kantor Bupati Sanggau, Kamis (13/7).

Bacaan Lainnya

HANI kali ini mengusung tema “Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat”. Dalam upacara, PH membacakan sambutan Presiden Joko Widodo.

Ia menegaskan, kejahatan Narkoba sebagai kejahatan luar biasa, terorganisir, dan bersifat lintas negara. Kejahatan ini mengarah terjadinya berberapa kejahatan lain, misalnya terorisme, perdagangan orang, dan lain-lain, yang harus diatasi secara serius. Diberantas dan ditangani dengan pendekatan seimbang antara pengurungan pasokan dan pengurungan permintaan.

“Semuanya harus berpartisipasi termasuk unsur pemerintahan dan masyarakat yang belum terlibat secara akitf,” tegasnya.

Ditemui usai upacara, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sanggau, AKBP Ngatiya menjelaskan, sebagaimana amanat dari pimpinan tertinggi negara, semua pihak diminta untuk bersinergi dalam upaya pemberantasan narkotika di tanah air. Termasuk lah di Sanggau.

“Dengan saling bersinergi kita dapat sama-sama memberantas penyalahgunaan narkotika, kalau kita berjalan sendiri-sendiri, saya kira akan sangat sulit melakukan pencegahan dan pemberantasannya,” jelas Ngatiya.

Ia mengakui, ada sejumlah daerah yang telah memasukkan antinarkotika ke dalam kurikulum pembelajaran. Kabupaten Sanggau juga akan mengupayakan hal serupa sehingga pengetahuan akan bahaya mengenai barang haram ini dapat diketahui secara lebih luas, terutama di kalangan pelajar.

Pos terkait