PALU EKSPRES, PALU – Program kerja Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI) Sulteng diharap bisa berjalan sinergi dengan visi-misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. GPDI diminta berperan aktif dalam hal itu.
Demikian harapan Gubernur Sulteng H Longki Djanggola melalui Staf Ahlinya Hidayat Lamakarate saat membuka musyawarah daerah (Musda) ke 15 GPDI yang dirangkai peringatan HUT GPDI Sulteng ke 77, Selasa (25/7).
GPDI menurutnya dapat bersama-sama pemerintah daerah berkomitmen dalam mewujudkan cita-cita pembangunan melalui peningkatan pembinaan umat.
“Sebagai upaya dalam membangun umat kristiani yang paripurna serta mampu menghadapi berbagai persoalan sosial melalui pelayanan masyarakat,”kata Hidayat.
Oleh karena itu peserta Musda katanya harus mampu memberikan masukan dan mengusulkan program yang positif.
“Apapun programnya saya harap dapat sejalan dengan program pemerintah daerah sesuai visi dan misi pemerintah,” harapnya.
Sehingga lanjutnya, pembahasan Musda nantinya dapat menghasilkan harapan baru bagi organisasi, anggota dan jemaat dalam pelayanan gereja.
Pendeta GPDI Sulteng, Y A Muniaka mengatakan bahwa musda menjadi momentum untuk mempererat dan meningkatkan pelayan umat dan membangun daerah.
“Gunakan kesempatan ini sebagai kesempatan emas. Memperkokoh persekutuan dan persaudaraan. Guna menunaikan panggilan Tuhan. Karena tantangan dalam pelayanan bertambah banyak” pesan Muniaka.
Pengurus Pusat GPDI Pendeta Pantekosta Indonesia Karel Silitonga berharap agar Gereja Pantekosta yang sudah berumur 77 tahun dapat semakin baik dalam melayani jemaat. Diapun berharap Musda menghasilkan langkah strategis dalam pembinaan umat.
“Semoga semua berjalan dengan lancar dan aman, jangan ada blok-blokan, kita samua basudara. Karena kita gembala gereja Indonesia,”kata Karel berseru.
Pembukaan Musda GPDI turut dihadiri jajaran Forkompinda Sulteng. Musda akan digelar hingga Kamis 27 Juli hari ini. Musda mengangkat tema Menjadi jemaat yang kokoh, bertumbuh, terang dan mulia.
(mdi/Palu Ekspres)