PALU EKSPRES, PALU – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI berencana ikut menyemarakkan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) September 2017 mendatang.
Melalui Ditjen pembangunan daerah tertinggal, Kemendes PDTT berencana membuka stand pameran di lokasi kegiatan FP2N. Mereka akan menampilkan produk-produk unggulan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari 60 desa dengan kategori tertinggal.
Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palu, Nathan Pagasongan menyebut, tim dari Kemendes PDTT saat ini sedang menyurvei lokasi FP2N untuk kepentingan itu.
“Mereka survei dulu lokasi kegiatan untuk menentukan titik pembangunan stand,”ungkap Nathan, Rabu (26/7) kemarin di kantornya.
Menurutnya agenda tersebut merupakan program rutin Kementerian untuk mempromosikan produk UKM desa tertinggal dalam event-event pariwisata berskala nasional.
“Kebetulan tahun ini mereka ingin mengikutkan program pameran itu dalam Festival Palu Nomoni,”ujarnya.? Pihak kementerian nantinya akan merancang sendiri stand yang akan mereka tempati termasuk membiayai semua kepentingan pendirian stand pameran itu.
“Tidak biaya yang dikeluarkan Pemkot,”sebutnya.
Rencana itu lanjutnya sudah dikoordinasikan pihak Kementerian langsung kepada Walikota Palu dalam sebuah pertemuan belum lama ini. Keikutsertaan kementerian menurutnya diharap bisa menyemarakkan FPPN tahun 2017.
Setidaknya jumlah pengunjung yang datang ke kota Palu dalam event itu makin bertambah.
“Karena pelaku UKM dari 60 desa otomatis akan ikut ke Kota Palu. Semua itu mereka biayai sendiri,”jelasnya. Adapun desa yang terpilih untuk ditampilkan dalam stand pameran Kemendes PDT itu seluruhnya ditetapkan pihak kementerian.
Berdasar informasi awal, 60 desa itu dipilih dari 221 kabupaten kota di Indonesia. “Apakah ada desa dari wilayah Sulteng itu belum ada informasi. Yang jelas seluruh kabupaten yang terpilih sebelumnya sudah disurati pihak Kementerian,”pungkasnya.
(mdi/Palu Ekspres)