PALU,PE-Aktivitas pertambangan Galian C di Kota Palu dan sekitarnya dinilai mengganggu usaha masyarakat khususnya budidaya tanaman rumput laut. Itu karena kapal-kapal pengangkut material Galian C sering melewati lokasi budidaya dan menyebabkan kerusakan pada sistem tanam rumput laut.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan (Dishuttan Kanlut) Kota Palu, Muchlis Abdul Umar. “Kapal yang lalu lalang memutuskan tali-tali tempat tautan rumput laut,”kata Muchlis, Jumat 23 Oktober 2015 di kantornya.
Pengalaman itu menurut Muchlis pernah dialami sewaktu Dishuttankanlut mencoba mencanangkan budidaya rumput laut bagi masyarakat di Kelurahan Watusampu Kota Palu beberapa tahun silam. Namun upaya itu sia-sia karena lokasi penanaman rumput laut sering dilalui kapal pengangkut material.
“Wilayah laut kita yang terdekatkan ada di Watusampu. Tapi disitu ramai aktivitas Galian C,”terangnya.
Makanya kata Muchlis, sejak saat itu, pihaknya tidak lagi memprogramkan budidaya rumput laut pada program kegiatan perencanaan Dishuttankanlut.
“Kita di Palu tidak cocok mengembangkan rumput laut sepanjang aktivitas Galian C masih ada,”katanya.
Karena itu lanjut Muchlis, pihaknya saat ini fokus pada program pengembangan budidaya bawang. Sebab menurutnya, iklim dan cuaca di Kota Palu sangat cocok untuk mengembangakan tanaman tersebut.
“Kota Palu ini iklimnya panas, bawang cocok dibudidayakan pada iklim panas,”sebutnya.(mdi)