Jumade menyebutkan, almarhum ditemukan meninggal dunia di kamar hotel tempat jamaah menginap, dalam posisi tidur. Ia menceritakan, usai salat ashar almarhum sempat diberi makanan dan dibuatkan susu. Kemudian, usai salat magrib almarhum sempat ngobrol panjang bersama istrinya di hotel.
“Waktu ba’da Isya beliau menyuruh istrinya untuk tidur duluan. Ketika ketua regunya bermaksud mengantarkan makanan, yang bersangkutan ditemukan sudah tidak bergerak, meninggal dunia tertidur dengan tangan dalam posisi tabiratul ihram (bersedekap-red), mungkin beliau sudah punya firasat akan wafat pada waktu mau tidur itu, sehingga posisi tangannya sudah seperti itu,” cerita Jumade, melalui sambungan telepon.
Jumade melanjutkan, Almarhum disalatkan di Masjidil Haram usai salat subuh, lalu dimakamkan di pemakaman umum Hudai, Makkah Arab Saudi, pada Minggu 20 Agustus 2017 pagi.
Seluruh jamaah haji Indonesia asal Sulteng, yang tergabung dalam kloter 6 Embarkasi Balikpapan, kemudian melaksanakan tahlilan dan yasinan atas kepergian almarhum, di musalah hotel Marasi Makkah, usai salat Dhuhur waktu setempat.
Saat ini secara umum jamaah haji Indonesia asal Sulteng, berada di Makkah dan telah melaksanakan rangkaian ibadah umrah dan ziarah. Para jamaah kini sedang memperbanyak ibadah sambil menunggu jadwal wukuf di Arafah. Jumade menyebutkan, para petugas haji juga sedang menunggu undangan dari Maktab, untuk pengecekan lokasi tenda-tenda yang akan digunakan dalam pelaksanaan ibadah wukuf nantinya.
(abr/Pau Ekspres)