PALU EKSPRES, PALU – Jelang kepulangan jamaah haji Indonesia asal Provinsi Sulteng, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sulteng telah menetapkan ketentuan, bagi para keluarga yang ingin menjempu jamaah ketika tiba di Sulteng. Salah satu ketentuan yang ditetapkan, ialah para penjemput yang diperkenankan masuk ke asrama haji transit Palu, maksimal berjumlah dua orang.
“Yang diperkenankan menjemput hanya dua orang, yakni sopir dan satu orang perwakilan keluarga jamaah,” jelas Kepala Seksi Informasi Haji Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Arifin, di ruang kerjanya, Jumat (8/9).
Ketentuan lainnya, adalah untuk penjemput jamaah haji asal Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, akan disiapkan stiker penanda yang harus ditempelkan di mobil penjemput. Stiker tersebut, akan menjadi penanda bagi penjemput untuk masuk ke area asrama haji Palu. Pengambilan stiker akan dilaksanakan pada 11-14 September 2017, di Kanwil Kemenag Sulteng.
“Untuk Kabupaten lainnya, akan kembali ke daerah asal secara kolektif, dan kendaraan penjemput rombongan diatur oleh PPIH Kabupaten masing-masing,” ujar Arifin menambahkan. Jamaah haji Sulteng yang tergabung dalam kloter 5 dijadwalkan akan tiba di Embarkasi Balikpapan dari Arab Saudi, pada 14 September 2017, dan akan berangkat menuju Palu pada keesokan harinya.
Kemudian jamaah kloter 6 dijadwalkan tiba di Balikpapan pada 15 September 2017, dan akan berangkat menuju Palu pada 16 September 2017.
Untuk jamaah kloter 7, dijadwalkan tiba di Balikpapan pada 17 September 2017, dan diterbangkan menuju Palu pada 18 September 2017. Sedangkan jamaah kloter 8, dijadwalkan tiba di Balikpapan pada 19 September 2017 dinihari, dan akan berangkat menuju Palu pada tanggal yang sama pagi harinya.
Serta jamaah yang tergabung dalam sebagian kloter 9, dijadwalkan tiba di Balikpapan pada 20 September 2017, dan menuju Palu pada 21 September 2017.
“Khusus jamaah asal Luwuk Kabupaten Banggai sejumlah 43 orang, dari Balikpapan akan terbang menuju Makassar lalu langsung terbang ke Luwuk. Selain itu, sekitar 40-an jamaah asal Kabupaten Tojo Unauna, setelah tiba di bandara Palu tidak lagi ke asrama haji, mereka diterima di bandara Palu, dan langsung terbang menuju Ampana menggunakan pesawat reguler,” Arifin menambahkan.