PKB Donggala Gelar Muscab dan PKP

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, DONGGALA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Donggala menggelar musyawarah cabang dan Pelatihan Kader Pertama (PKP). Kegiatannya berlangsung sehari yang di Donggala, Minggu 10 September 2017.

Menurut Ketua DPC PKB Donggala, Kaharudin Karding dua even besar ini sebagai momentum untuk meneguhkan militansi dan komitmen kader PKB di Kabupaten Donggala dalam menyambut tiga even demokrasi akbar yakni, pilkada serentak 2018, pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.

Bacaan Lainnya

PKB Donggala berkeinginan agar dalam tiga even ini, pihaknya tidak sekadar menjadi penonton. Tapi harus menjadi pemain utama yang turut mewarnai panggung politik di daerah ini.

”Kegiatan PKP ini untuk meneguhkan semangat kader bahwa ada pekerjaan besar yang menanti kita di depan. Yakni, pilkada untuk jangka pendek dan pileg serta pilpres untuk jangka menengah. Dan tujuan jangka panjangnya adalah bagaimana kader PKB berkontribusi pada tegaknya bangunan demokrasi di Kabupaten Donggala,” ulas Kaharudin panjang lebar.
Karena itu, ungkap dia, PKP yang diikuti 80 an orang utusan dari pengurus anak cabang dan pengurus cabang akan banyak membahas soal platform partai yang berbasis nasionalis terbuka. Kelak dari pelatihan ini katanya, diharapkan muncul kader yang tidak hanya berorientasi kekuasaan tetapi mempunyai komitmen kuat terhadap ideologi partai.

Cirinya adalah kader yang tidak menjadikan partai semata-mata sebagai sebagai panggung kekuasaan tetapi juga sebagai medium untuk berbuat dan berkontribusi terhadap kemaslahatan umat.

”Bagi kami di PKB, kekuasaan politik hanya alat. Dia hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, yakni terwujudnya masyarakat religius yang sejahtera sesuai dengan arah politik kebangsaan Nahdlatul Ulama. Inilah politik cerdas yang diusung PKB,” tandasnya.

Dikatakannya, politik kebangsaan yang diusung PKB memiliki landasan teologis, sosiologis dan kultural yang sangat kuat untuk membangun tatanan masyarakat yang beradab. Pandangan dan sikap partainya dalam melihat Negara dan sistem kebangsaan di Indonesia telah terbukti relevan dan memperkuat eksistensi kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.

Pos terkait