Ini Dia Kalapas Ampana yang Baru

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, AMPANA– Setelah menerima SK dari Kementerian Hukum dan HAM, mantan Kalapas Klas II Biak, Provinsi Papua, Amry, BC. IP, S.Pd resmi menjabat Kalapas Klas II B Ampana, Kamis (12/10) kemarin.

Hal itu tampak saat digelarnya serah terima jabatan antara pejabat yang lama dan yang baru di Aula Lapas Klas II B Ampana yang dihadiri oleh Kepala Disivi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Abdul Hany, BC. IP, S.Pd mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemnetrian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tengah.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Kalapas Klas IIB Ampana, Rahnianto, AMd, IP, S.Sos yang akan bertugas sebagai Kalapas Klas IIB Muara Bungo, Provinsi Jambi, mengaku sangat bangga bisa memimpin Lapas Klas IIB Ampana selama 1 Tahun 4 bulan.

“Kami bertugas di sini sejak tahun 2016, dan saya tentunya selalu menjalin hubungan baik dengan semuanya, saya bangga,” ucap Rahnianto.

Saat menyampaikan sambutan itu, Rahnianto juga tampak meneteskan air mata. Ia berpesan kepada pegawai yang ditinggalkan agar tetap bekerja keras dan dapat mendukung kinerja Kalapas yang baru sebagaimana layaknya dulu terhadapnya.

“Saya harap tetap bekerja keras, dukunglah kalapas yang baru seperti saudara mendukung saya semasa bertugas di sini,” ucap Rahnianto sembari meneteskan air mata.

Hal senada juga disampaikan, Kalapas Klas IIB Ampana, Amry yang baru menerima jabatan itu mengatakan, ia siap meneruskan perjuangan Kalapas sebelumnya (Rahnianto, Red).

“Saya mohon dukungan saudara-saudara sekalian, sebagaimana yang kalian berikan kepada pajabat lama,” harapnya.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Tengah diwakili oleh Kadiv Pas Abdul Hany, BC. IP, S.Pd mengatakan, penunjukan terkait surat tugas baik saudara Rahnianto Kalapas Muara Bungo maupun saudara Amry dari Lapas Biak ke Lapas Ampana adalah yang tepat, karena itu sudah melalui proses mekanisme dan kompetensi yang ada.

“Apa kompetensi itu, ada 3 hal yaitu terkait dengan majerial bagaimana kemampuan individu seseorang menggerakan bawahan, sehingga apa yang kita mau bisa dilaksanakan, kemudian skil ketrampil dan sosikoltura yang menjadi pertimbangan pucuk pimpinan,” kata Abdul Hany.

Pos terkait