849 Koperasi di Sulteng Tinggal Nama

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Sebanyak 849 koperasi di wilayah Sulteng tercatat tidak lagi aktif menjalankan usahanya. Data ini dibeberkan Sekdaprov Sulteng, Hidayat Lamakarate saat meresmikan Gedung Central For Integrated Service of (CIS-Smesco) atau PLUT-KUMKM dan Gelar Produk UKM sekaligus launching kampung UKM digital, di Palu.

Hingga 30 September 2017, jumlah koperasi di Sulteng menurutnya tercatat sebanyak 2.359 unit. Namun hanya 1.410 di antaranya yang masih aktif. Sedangkan yang tidak aktif sebanyak 849 unit. Sementara jumlah UMKM sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) nasional hasil sensus ekonomi tahun 2016, adalah 343.705 usaha mikro dan kecil diluar usaha pertanian.

Bacaan Lainnya

Sedangkan jumlah usaha menengah, dan usaha besar sebanyak 3.133 unit usaha. Peresmian Gedung Plut ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pengguntingan pita Sekdaprov Sulteng M Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur Sulteng.

Persemian dihadiri dan disaksikan Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UMKM Abd. Kadir Damanik. Deputi Bidang Pembiayaan Yuana Setiawati. Executive Vice President Telkom Regional V, Suparwiyanto. Hidayat yang mewakili Gubernur Sulteng menyebut, gedung PLUT sangat berarti dan strategis, khususnya dalam memberikan pelayanan pemberdayaan dan pengembangan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah.

Sulteng menurutnya memiliki 12 daerah kabupaten dan 1 kota yang kini terus berpacu meningkatkan perekonomian di semua sektor unggulan yang dimiliki daerah. Adapun sektor unggulan Sulteng antara lain pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, pertambangan dan kepariwisataan.

Semuanya untuk mewujudkan visi Pemprov Sulteng yaitu Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing. Serta didukung dengan lima misi yang dilaksanakan, salah satunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UMKM, Abdul Kadir Damanik menyatakan kehadiran gedung (PLUT-KUMKM) yang dilengkapi dengan konsultan pendamping, akan melaksanakan pendampingan bagi usaha mikro, kecil dan koperasi di Sulteng.

Karena itu dia berharap gudang dapat memberikan percepatan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi menjadi mandiri, tangguh dan berdaya saing. Demikian pula dengan pelaksanaan gelar produk UKM, diharapkan dapat memperluas akses pemasarannya, yang diperkuat dengan diluncurkannya program kampung UKM digital.

Pos terkait