Deklarasi Mahasiswa Melawan Radikalisme, Tidak Ditujukan pada Agama Tertentu

  • Whatsapp

Menurutnya, Sulteng adalah daerah aman dan tidak seperti kabar-kabar miring yang pernah ia dengar sebelum bertugas. Dia menekankan mayarakat tidak mudah terpancing propokasi yang mengarah pada permusuhan yang memecah belah persatuan bangsa. Sekdaprov Sulteng, Hidayat Lamakarate yang mewakili gubernur dalam aksi itu menyatakan, Sulteng adalah bagian bangsa yang menyatakan sikap mendukung NKRI dan Pancasila serta menolak radikalisme dan intoleransi.

Menurutnya, momen sumpah pemuda tahun 2017 adalah momentum yang spesial dengan digelarnya aksi kebangsaan tersebut. “Kita membantah jika Sulteng disebut-sebut pusat radikalisme. Aksi kebangsaan yang dihadiri 30ribu mahasiswa ini membuktikan itu,”tegasnya.
Bukan hanya itu, dalam merebut kemerdekaan, Sulteng pun sebutnya ikut berjuang untuk mendukung kemerdekaan. Aksi kebangsaan ini makin semarak dengan kehadiran Wakil walikota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu. Pasha yang tampil eksentrik dengan menguncir rambutnya, mengaku sengaja hadir bukan sebagai wakil walikota, melainkan sebagai mahasiswa non reguler program paska sarjana fakultas hukum Untad Palu.

Bacaan Lainnya

(mdi/Palu Ekspres)

 

Pos terkait