Terkenal di Seantero, Sayang Bawang Goreng Palu Masih Terabaikan

  • Whatsapp

TERIMA kasih, Bawang Gorengnya enak sekali. Anak kami suka menaburkan di atas nasi saat makan..” ungkap Professor Lilis Nuraida, IPB Bogor.

Anita Anggriany Amier, Direktur Harian Umum Palu Ekspres

Bacaan Lainnya

Kalimat ini yang kesekian kali saya dengar tentang oleh oleh bawang goreng dari Palu. Bukan hanya dari Prof Lilis Nuraida, sejumlah kawan di Makassar, kolega di Jakarta, mereka yang pernah mencicipi Bawang Goreng dari Palu pasti komentarnya bikin senang hati. “Wah, banggornya bikin kalap, Far..” ujar kawan suami saya dari salah satu stasiun teve berlabel internasional sehari setelah menerima titipan buah tangan itu dari kami.

Awal mulanya, 4- 5 tahun lalu, saya ketawa dalam hati ketika mendapat komentar seperti ini. “Ah, basa basi. Apalah, bawang goreng itu..” kata hati kecil saya. Apatah lagi pernah sahabat heran, ketika seorang kolega di luar kota minta dioleh-olehi bawang goreng.. “Haah.. bawang goreng..oleh oleh kok bawang goreng?” Soalnya dia memang belum pernah merasakan olahan salah satu rempah yang ada di seluruh dapur ibu-ibu di seantero jagad itu.

Kenyataannya, semakin hari semakin ke sini, saya salah besar menilai bawang goreng dari Bumi Tadulako ini. Bawang goreng menjadi buah tangan yang menjadi buah bibir dimana-mana. Ini menjadi oleh oleh wajib, ketika saya ke kota mana saja di Indonesia. Bahkan jadi bekal ketika bertandang ke luar negeri.

Pos terkait