PALU EKSPRES, PARIGI – Kurang lebih delapan unit rumah yang tidak layak huni di Dusun II RT IV, tepatnya di Pesisir Pantai Desa Pombalowo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.
Sebelumnya, memang ada program bedah rumah yang diperuntukkan kepada warga di desa tersebut, tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya. Demikian diungkapkan Ketua RT IV Desa Pombalowo, Maksum, saat ditemui media ini di kediamanya, Sabtu (4/11).
“Sebenarnya bantuan bedah rumah itu kemarin ada dari Pemerintah Desa, katanya mau turun bedah rumah buat kami warga yang ada di sini, tapi sampai saat ini kami tidak lihat model bedah rumah ini seperti apa,” kata Maksum.
Ia mengungkapkan, di Dusun IV, dihuni kurang lebih 40 Kepala Keluarga. Dan, untuk rumah yang tergolong tidak layak huni, ada delapan unit. “Yang parahnya, warga kami di sini kalau air laut pasang masuk sampai ke dalam rumah, apalagi kasian rumah kami ini hanya berlantai tanah,” terangnya.
Lanjut Maksum, selain beberapa unit rumah yang tidak layak huni di dusun yang dipimpinnya itu, juga kekurangan air bersih. Sehingga, warga di tempat tersebut harus rela antri ketika hendak mengambil air untuk keperluan mandi maupun mencuci pakaian.
“Kalau air bersih di tahun 2018 nanti dijanjikan akan turun di dusun kami ini satu titik, di sini pak, masyarakat kami kalau mau mandi sampai jam 12 malam antrean karana air yang ada hanya ada dua titik dan airnya sedikit, makanya kalau ada yang akan turun nanti, dibuatkan pondasi yang lebih dekat ke permukiman warga agar supaya warga lebih mudah menjangkaunya,” jelasnya.
Maksum menambahkan, di tempat tersebut memang sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Apalagi saat warga mencuci pakaian satu bak penampung itu, hanya untuk dipakai oleh satu orang saja. Parahnya lagi, ketika warga setempat mau buang air besar, selain kekurangan air, WC juga tidak ada.
“Kami disini kalau buang air hanya di semak-semak, karena warga, tidak punya WC pribadi, ada MCK yang dibangun ini 2 unit oleh Pemerintah beberapa tahun lalu tetapi, tidak dapat di fungsikan karena tidak ada air,” ujarnya.
Ia berharap, apa yang menjadi kebutuhan warga di desa tersebut, dapat diperhatikan secepatnya oleh Pemerintah Daerah setempat, agar supaya warga segera menempati rumah layak huni dan menikmati air bersih. Apalagi desa tersebut berdekatan dengan ibukota Kabupaten Parimo.