Siswi SMA 1 Toboli Diduga Meninggal Dibunuh, Ada Tanda Lilitan Tali di Lehernya

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI – Setelah dinyatakan hilang selama empat hari, Rina (17), siswi SMA 1 Toboli ditemukan meninggal dunia. Ia ditemukan di areal perkebunan tak jauh dari sekolahnya.

Informasi yang dihimpun Palu Ekspres dari kerabat dekat korban, Rina diduga dibunuh. Ada sejumlah tanda yang ditemukan di beberapa bagian tubuhnya.

Bacaan Lainnya

“Kemungkinan besar dibunuh. Karena ada luka seperti lilitan tali di lehernya. Ada juga luka sayatan benda tajam di pahanya,” kata Muhammad Taufan, guru korban yang juga kerabat dekatnya. Rina ditemukan sekitar 200 meter arah utara sekolahnya.

Taufan menjelaskan, Rina sejauh ini tak kelihatan seperti ada masalah. Ia mengenal Rina sebagai siswa yang kepribadiannya biasa saja. Bukan seorang periang, bukan juga pendiam. Putri keenam dari pasangan Lamuni dan Hania ini, menurut ayahnya, melakukan aktifitas hariannya secara teratur ke sekolah. Ia selalu bangun pagi dan berangkat ke sekolah sejauh lebih dari satu kilometer ke sekolah berjalan kaki.

“Dia saat hari dinyatakan hilang (Rabu 8/11) korban berencana mau ikut try out UNBK. Tapi tidak sempat masuk sekolah. Diduga pelaku mencegatnya dalam perjalanan menuju sekolah,” jelas Taufan.

Sejauh ini, untuk memastikan kasus tersebut, pihak Polres Parimo masih melakukan otopsi terhadap korban. Sementara korban sendiri sudah dikebumikan sore tadi di pemakaman umum di desanya.

Kepala Subsektor Parigi Utara Ipda Soni Sauri yang ditemui media ini mengaku sangat kesulitan untuk mencari tahu keberadaan korban tersebut, pasalnya pihak keluarga korban, terkesan sangat tertutup terkait masalah tersebut.

“Tapi kami sudah berusaha juga mencari sampai ke daerah Pantoloan, Palu Utara tetapi belum juga ada informasi, yang jelas kami tetap berusaha mencari bersama-sama keluarga,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan pencarian bersama, dan terus menggali informasi dari pihak keluarga apa penyebabnya sehingga, korban pergi meninggalkan rumah, kemungkinan kata dia, dari situ pihaknya bisa melacak keberadaan korban tersebut.

“Jadi masalah ini kita tidak berani berandai-andai, sebelum kita menemukan sendiri yang bersangkutan, takutnya nanti akan menjadi polemik lagi di antara Masyarakat yang ada di disini, makanya saya mengimbau kepada pihak keluarga mari kita sama-sama mencari informasi keberadaan korban tersebut,” pungkasnya.

Pos terkait