Ronggo atau SA, si bos pil PCC (Paracetamol Caffeine Carisoprodol), punya harta berlimpah. Kaya raya. Dia tak segan memberikan sebagian hartanya untuk membantu aneka pembangunan dan sumbangan di lingkungannya.
Pengakuannya, kekayaannya itu dia dapatkan karena sukses berbisnis jamu pegal linu dan tisu.
Ujang Nandar – Tasikmalaya
Rumah Ronggo di Kampung Balananjeur Desa Pagersari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, mewah.
Dari luar tampak berlantai dua. Pintu gerbangnya tinggi. Khas rumah-rumah elite di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung.
Dari luar, di parkiran rumah pria yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait kasus pabrik pembuatan pil Paracetamol Cafein, Carisoprodol (PCC) Minggu (3/12) itu ada tiga unit mobil dan satu unit motor serta sepeda. Namun, rumah itu tampak sepi. Bahkan terkunci gembok.
Selasa siang (5/12), banyak warga dan tetangga berada di sekitar rumah pria asal Jawa Timur yang beristri orang Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya tersebut.
Mereka sangat kaget saat mengetahui bahwa Ronggo ditangkap BNN karena kasus pembuatan pil PCC di Semarang.
Terlebih, kesehariannya, pria berbadan tambun itu dikenal sosok berlimpah harta dan dermawan. Dia kerap membantu sesama.
“Saya tidak menyangka saja dan sebelumnya tidak tahu. Tahu-tahu setelah ditangkap dan melihat di televisi,” ujar Endang (48) di rumahnya Selasa (5/12).
Sepengetahuannya, kepada warga Ronggo mengaku sebagai pengusaha pabrik tisu dan jamu pegal linu di daerah Jawa.
Warga pun mempercayainya saat pria kelahiran Ponorogo 1975 itu terlihat berlimpah harta.