PALU EKSPRES, WASHINGTON – Sebesar apa pun gelombang kecaman padanya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, justru balik mengancam.
Dia bereaksi keras ketika sejumlah negara PBB berusaha menggolkan resolusi yang menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dengan arogan Trump mengingatkan semua anggota PBB akan jasa AS kepada mereka. Terutama negara-negara penerima bantuan finansial AS.
“Mereka mengambil ratusan juta, bahkan miliaran dolar (bantuan AS), dan sekarang berani-beraninya melawan kami. Ingat, kami mengawasi suara-suara tersebut. Silakan bersebrangan, kami tak peduli. Kami akan menghemat banyak,” ujar Trump seperti dikutip Reuters.
Majelis Umum PBB akan menggelar voting untuk menentukan nasib resolusi yang diajukan Turki bersama beberapa negara Arab terkait Yerusalem, Kamis (21/12/2017).
Meski tidak mengikat, resolusi tersebut bisa jadi sikap resmi PBB soal Yerusalem.
Duta Besar AS, Nikki Haley, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada puluhan negara di PBB memperingatkan bahwa Trump memintanya untuk melaporkan negara-negara yang telah memilih untuk melawan AS.
Beberapa diplomat senior mengatakan bahwa peringatan Haley tidak mungkin mengubah banyak suara di Majelis Umum, di mana ancaman langsung semacam itu jarang terjadi.
Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak menolak untuk mengomentari ucapan Trump. “Ini adalah hak dan tanggung jawab negara-negara anggota untuk mengekspresikan pandangan mereka,” katanya.
Pemerintah AS melalui USAID pada tahun 2016 memberikan bantuan militer senilai $ 13 miliar kepada negara- negara di sub-Sahara Afrika dan $ 1,6 miliar kepada negara-negara di Asia Timur dan Oceania.
(Reuters/BBC/iml/JPC)