Tolak Berpasangan dengan Kapolda, Kader Demokrat Dipolisikan

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Partai Demokrat telah menggelar rapat dadakan di markas besarnya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/1) malam.

Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bacaan Lainnya

Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, rapat ini bukan tanpa alasan, melainkan karena sikap tidak adil dari penegak hukum terhadap kader terbaiknya.

Kader yang dia maksud adalah Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Dia adalah calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah resmi diusung partai berlambang merci itu.

Hanca menuturkan, dugaan kriminalisasi bermula ketika Syaharie dipanggil delapan kali oleh partai tertentu.

Ketika itu Syaharie diminta untuk berpasangan dengan Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin.

“Padahal kita tahu, Pak Syaharie ini sudah menentukan wakil yakni Rizal Efendi yang merupakan Wali Kota Balikpapan,” ucap Hanca di kantornya, Rabu (3/1).

Ketika panggilan itu, Syaharie mendapat ancaman kalau tak mau berpasangan dengan Kapolda Kaltim, maka kasusnya akan diangkat lagi.

“Kemudian pada 25 Desember 2017 kemarin, Pak Syaharie dapat telepon dan diminta bicara langsung dengan kapolda, lalu ditanya apakah dimungkinkan berpasangan bersama? Dijawab tidak mungkin karena sudah ada pasangan,” tutur Hanca.

Sehari setelah telepon itu, tiba-tiba di Bareskrim Polri sudah ada laporan kasus terhadap Syaharie.

Kemudian pada 27 Desember keluar surat panggilan pemeriksaan.

“Karena suasana libur, kami minta tunda, dan Pak Syaharie juga masih kaget. Kemudian 2 Januari kemarin keluar panggilan lagi dan hari ini kami penuhi,” kata Hanca.

Dia mengaku telah mendampingi langsung pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Atas hal itulah rapat dadakan atau emergency meeting digelar. Karena kata dia, kasus yang dilaporkan terhadap Syaharie telah lama diputus dengan terpidana berbeda.

“Sedangkan ini sudah 3 Januari, sudah lima hari lagi penetapan. Karena itu kami merasa ketidakadilan dalam Pilkada Kaltim, kami juga ragu karena ada 171 pilkada lainnya,” kata dia.

(mg1/jpnn)

Pos terkait