“Dikemas dalam bentuk game yang tidak membosankan bagi anak-anak, sehingga tidak masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri. Kita mencoba menerapkan formulasi baru, dengan begitu anak-anak merasa antusias, dan pesan-pesan moralnya dapat tertanam,” pungkas Ramlah.
(abr/Palu Ekspres)