Soki-Soki Kampung Kaili Ditinggal Pedagang

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Kawasan kampung kaili di pantai Teluk Palu kini tak seramai awal dicanangkan sebagai obyek wisata baru. Tepatnya setelah gelaran Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) ke 2, September 2017 silam. Kawasan dengan puluhan rumah kecil, atau soki-soki yang berderet rapi itu kini sepi pengunjungnya. Pedagang yang berjualan disana pun satu persatu pergi. Kini jumlahnya terpantau tak sampai lima pedagang yang bertahan.

Pantauan Palu Ekspres, selain itu puluhan bangunan soki-soki, berbahan bambu dan atap rumbia mayoritas terlihat sudah mulai rusak dan rapuh. “Banyak pedagang yang memilih melanjutkan usaha berjualan ditempatnya masing-masing. Karena yang lain itu memang punya usaha diluar sebelum kesini,”ungkap salahsatu pedagang yang enggan namanya dikorankan.

Bacaan Lainnya

Pedagang ini mengaku pengunjung kampung kaili merosot drastis sejak 3 bulan belakangan. Alasan itupula memicu pedagang lain meninggalkan usahanya disana. Situasi demikian kata perempuan berhijab itu, diperparah ulah preman yang memungut parkir tanpa atribut dan karcis. Preman preman itu mengintimidasi pengunjung jika memarkir kendaraannya dalam kawasan soki-soki.

“Itu semua juga yang bikin pengunjung tambah malas datang kesini (Soki-soki). Soalnya mereka tidak resmi,”ujarnya. Kepala Dinas Pariwisata Palu, Ridwan Karim dikonfirmasi perihal kondisi demikian, membenarkannya. Namun kata dia, Pemkot melalui dinas pemukiman memang baru berencana merenovasi bangunan soki-soki di tempat itu.

“Tahun ini akan direalisasikan. Mungkin sebelum even festival, itu sudah direnovasi, dibuat permanen,”kata Ridwan. Saat ini pihaknya jelas Ridwan belum memiliki program khusus untuk kampung kaili. Program promosi dari dinas yang ia pimpin baru akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang.

“Kami kan menunggu dulu dedikasinya. Jadi belum ada program pariwisata disana,”sebutnya. Namun dia mengaku, untuk 2019 pihaknya sudah menyusun sejumlah program kegiatan menarik yang akan ditempatkan di kampung kaili. Salah satunya agenda pagelaran kesenian tingkat sekolah. Agenda itu kata dia akan dibuat rutin setiap pekan.

“Kita berupaya untuk mempromosikan kembali kawasan kampung kaili ini,”kata Ridwan. Pihaknya juga berencana menggandeng pegiat pegiat seni untuk rutin melaksanakan even di lokasi itu. Hal itu hemat Ridwan diyakini mampu menggairahkan kembali aktivitas perekonomian ditempat itu.

Pos terkait