PALU EKSPRES, TOLITOLI – Perum Bulog menyalurkan beras gratis program Bansos Beras Sejahtera (Rastra) tahun 2018 ke warga di Kabupaten Tolitoli dua bulan sekaligus, yakni bulan Maret dan April. Beras diberikan kepada 14.888 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kepala Perum Bulog Sub Divre III Tolitoli, Jusri Pakke dikonfirmasi Palu Ekspres belum lama ini di ruangannya, mengatakan penyaluran lokasi untuk Kabupaten Tolitoli dan sejumlah daerah lainnya saat ini merupakan instruksi dari Kementerian Sosial. Bukan lagi perintah lokasi atau instruksi Pemkab setempat, seperti penyaluran sebelum-sebelumnya.
”Kami sedang salurkan sebanyak 10 kilogram per KPM tanpa dipungut uang tebusan. Kami serahkan dua bulan sekaligus termasuk jatah bulan April,” jelas Jusri Pakke.
Bansos Rastra 2018 yang disalurkan untuk bulan Maret dan April, kuantum atau jumlah beras yang disalurkan di Kabupaten Tolitoli mencapai 297.760 kilogram atau 595 ton untuk 14.888 KPM se- Kabupaten Tolitoli.
Jusri menambahkan, penyaluran beras Rastra ditanggung sepenuhnya oleh Bulog bekerjasama dengan Pemkab Tolitoli hingga sampai ke penerima. Penyaluran beras Rastra diharapkan bisa memantapkan ketersediaan pangan di masyarakat dan menekan harga beras di pasar yang masih tinggi akhir-akhir ini.
Beras yang disalurkan jenis beras kelas medium yang diserap dari hasil panen petani tahun lalu.
Nantinya penyaluran akan dibantu 301 titik di 10 kecamatan. Pengawasan penyaluran akan dilakukan bersama Pemkab dan Bagian Perekonomian dan Dinas Sosial yang tergabung dalam tim koordinasi Rastra.
“Tim koordinasi Rastra melakukan pengawasan dibantu dengan TKSK yang bertugas di masing-masing titik penyaluran. Sehingga diharapkan tidak terjadi lagi ada keluhan apalagi protes dari masyarakat, ” beber Jusri.
Yang perlu diketahui juga, menurut Jusri, tidak seperti belumnya, jumlah yang diterima masyarakat tidak lagi sebanyak 15 kilogram tetapi hanya 10 kilogram, namun diberikan secara gratis. Beras yang diberikan merupakan beras medium hasil pembelian gabah dari petani lokal dengan harga yang sesuai.
Dengan demikian, ketersediaan beras di Tolitoli akan aman dan lancar meskipun di tengah wacana impor beras oleh pemerintah. Beras yang diserahkan ke warga diharapkan bermutu bagus, tidak ada kutu atau berwarna kuning.