PALU EKSPRES, LUWUK – Festival Sastra Banggai tahun kedua akan dilaksanakan bulan April ini, tanggal 20 – 23 April. Babasal Mombasa sebagai komunitas literasi dan pendidikan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan.
Melalui siaran pernya yabg diterima radaksi, panitia menyampaikan bahwa tahun kedua ini, Festival Sastra Banggai mengusung tema re.so.nan.si (suara-suara yang memeluk). Tema ini lahir dari gejolak akar rumput dan kegelisahan akan maraknya kasus SARA serta praktek-praktek intoleransi.
Untuk itulah panitia berusaha membawa semangat keberagaman ke dalam pekan sastra tahun ini. Semangat keberagaman yang dibubuhkan pada setiap program-program yang ada di Festival Sastra Banggai. Semangat dalam merawat Indonesia dan menjaga nusantara yang bhineka.
Kali ini festival akan dihadiri 18 tamu-tamu penulis dan seniman antara lain: Joki Pinurbo, Aan Mansyur, Irfan Ramli, Caroline Monteiro, Neni Muhidin, Melanie Subono, Shinta Febriany, Arman Dewarti, Robi Navicula, Faisal Oddang, Mario F. Lawi, Candra Malik, Windy Ariestanty, Theoresia Rumthe, Weslly Johannes, Angelina Enny, Jamil Massa dan Fitria Sari.
Penulis dan seniman ini masing-masing akan mengisi sekitar 20 program selama 4 hari. Termasuk pada program yang baru diluncurkan tahun ini, FSB Goes to Campus.
Di malam hari, acara-acara dikemas menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat. Panitia membuka ruang seluas-luasnya untuk sanggar seni atau komunitas atau perorangan untuk tampil di Night Performance FSB 2018.
Penampilan -penampilan seni ini dititikberatkan kepada upaya menjaga budaya dan kearifan lokal atau seni yang memadupadankan filosofi dan konten kedaerahan.
Peserta dan undangan yang akan hadir diperkirakan lebih banyak dari tahun kemarin. Tahun ini panitia telah menerima konfirmasi kehadiran mahasiswa-mahasiswa dari UNG, pegiat literasi Palu, komunitas-komunitas di seluruh Banggai Raya.
***