PALU EKSPRES, PALU – Sabtu 13 April 2018, pukul 18.00 wita kawasan Jalan Samratulangi tampak hingar bingar. Kawasan tertib lalu lintas yang biasanya senyap saat menjelang seperdua malam, terlihat terus ramai, hingga malam hari. Tidak ada tanda-tanda orang menghentikan kegiatannya sekalipun jarum jam terus menanjak menuju pukul 24.00 wita.
Beragam aktivitas tampak di sana. Lalu lalang orang bekerja dengan cekatan. Mereka terlihat jarang bicara. Hanya sesekali berkomunikasi melalui handy talky (HT). Aktivitas yang dimulai sejak ba’da magrib itu, menemui puncaknya hingga dini hari pukul 04.00 wita, ketika tata cahaya lampu LED dari gerbang yang penuh dengan brand besar memancar indah.
Cahaya spotlight dengan garang menerobos pekatnya langit kota beradu dengan kumandang kalam ilahi dari menara masjid di seantero Kota Palu, membuat suasana subuh terasa hidup.
Tepat pukul 04.00 wita, adalah batas akhir sebelum semua kawasan itu dinyatakan steril dari kegiatan teknis. Menjelang pukul 04.00, tampak Ketua Panitia Central Celebes Marathon (CCM) 2018, Syaifullah Djafar hilir mudik.
Ia memastikan detail detail kecil yang berpotensi mengganggu dan merusak kelancaran event tahunan itu. Seiring dengan itu, ratusan warga mulai memadati kawasan tersebut menyaksikan event yang baru pertama kali digelar tersebut.
Sesuai jadwal pukul 04.14, peserta lari marathon akhirnya dilepas oleh Wakapolda Sulteng Kombes Polisi Aris Purnomo didampingi Syaifullah Djafar. Lari marathon bernuansa internasional, sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT ke 54 Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk yang terbaik dibandingkan even serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
****
Kemasan peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Tengah kali ini agak lain. Saban tahun Pemprov terlihat terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ini. Tidak saja dari sisi kemasannya tapi soal pelibatan warga sebagai pemilik pesta HUT tersebut.