PALU EKSPRES, PALU – Laporan realisasi penerimaan pendapatan rumah sakit umum (RSU) Anutapura Palu tahun anggaran 2017 dinilai janggal. Pasalnya terdapat perbedaan angka realisasi dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Palu tahun 2017 dan laporan realisasi dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) perubahan 2016-2021.
Untuk realisasi pendapatan tahun 2017, dalam LKPj dilaporkan sebesar Rp126,8milyar lebih. Sementara realisasi 2017 dalam RPJMD perubahan lebih besar yaitu Rp130milyar lebih. Terdapat selisih kurang lebih Rp4milyar.
Kejanggalan laporan pendapatan RS Anutapura juga terjadi untuk tahun anggaran 2016. Dalam LKPj tahun 2016 terealisasi Rp134,7milyar lebih. Sementara dalam RPJMD terealisasi lebih kecil yaitu Rp123,6milyar lebih.
Kejanggalan ini diungkap anggota Panitia khusus (Pansus) DPRD Palu tentang LKPj wali kota, Joppy A Kekung, Selasa 17 April 2018.
Menurutnya laporan itu aneh karena sudah dalam posisi realisasi. Dan laporan dalam LKPj yang ada juga sudah melalui audit BPK RI.
“Masalahnya ini realisasi. Kalau proyeksi itu tidak masalah. Kenapa terjadi perbedaan begitu,”tanya Joppy dalam rapat Pansus.
Menurut Joppy data dalam LKPj adalah laporan keuangan yang sudah dibelanjakan. Sementara dalam RPJMD sifatnya proyeksi.
“Ini harus ada penjelasan rasional. Kenapa data yang disodorkan tidak valid,”katanya.
Namun Joppy mengaku tidak ingin menyimpulkan lebih jauh apa sebenarnya yang terjadi pada selisih pendapatan tersebut.
Selain soal perbedaan laporan keuangan RS Anutpura, Pansus LKPj juga menyorot sejumlah kegiatan anggaran dalam LKPj.
Contohnya diungkap Ketua Pansus Iqbal Andi Magga terkait pengadaan komputer untuk keperluan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada dinas pendidikan Kota Palu. Dibeberapa sekolah ada yang belum menerima pengadaan komputer. Sementara dalam LKPj sudah teranggarkan dengan rinci.
“Dalam LKPj anggarannya sudah ada akan tetapi temuan kami banyak sekolah yang belum memiliki komputer. Ini berpotensi kebocoran soal karena peserta UNBK harus dijadwal bergantian,”kata Iqbal.
Konfirmasi sementara kata Iqbal, alasan Disdik bahwa komputer itu masih dalam perjalanan dari Jakarta.