FSB Desak Tangkap Bos PT Anugrah Perdana Palu

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Peringatan hari buruh international (may day) untuk kedua kalinya dilaksanakan di Kota Palu. Kali ini datang dari massa yang menamakan diri forum buruh Sulteng (FBS). Massa forum memperingatinya dengan aksi unjuk rasa dan orasi di DPRD Palu dan DPRD Sulteng, Kamis 3 Mei 2018.

1 Mei sebelumnya may day diperingati gabungan buruh dari sejumlah serikat dan forum buruh dengan tema may day is fun day. May day is fun day digelar dengan aksi jalan santai dan pungut sampah terselenggara atas sponsor OJK, Pemkot Palu dan beberpa institusi pemerintahan dan perbankan. Serikat dan forum buruh pada may day is fun day antara lain Federasi serikat pekerja nasional Indonesia (FPSNI) Sulteng.

Bacaan Lainnya

Konfederasi serikat buruh sejahtera indonesia (KSBSI), Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FPSNI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), SPSI, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia.

Berbeda dengan may day sebelumnya. Massa FBS melakukan nya dengan konvoi menggunakan dua unit truck nisan dan puluhan motor. Jumlahnya tak kalah banyak hampir ribuan. Massa FBS sendiri terdiri dari gabungan HMI, LMND, FNPBI, serikat tani nasional. Asosiasi pekerja bangunan (Aspeban), FSB Nikeuba, Palu Monggaya, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia dan Posko provinsi Sulteng menangkan Pancasila.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi FBS, Bahal Simangunsong menyebut may day sebelumnya yang digelar 1 Mei tidak lagi murni memperjuangkan aspirasi kaum buruh. “May day yang dilaksanakan di pantai itu saya kira sudah dimanfaatkan pemerintah,”kata Bahal kepada Palu Ekspres.

Menurutnya may day tidak sepantasnya dilakukan dengan aksi pungut sampah. “Masa hari buruh international dilakukan dengan pungut sampah. Korelasinya dengan penindasan buruh itu dimana,”ujarnya.

Dia pun menyebut sebagain anggota forum juga mendesak agar koordinator wilayah (Korwil) KSBSI Sulteng yang ikut mempelopori may day is fun day dicopot dari jabatannya. Begitupun Kepala dinas Koperasi, UKM dan Tenaga kerja Kota Palu yang dinilai mengintervensi independensi serikat dan forum buruh. “Itu keinginan kawan-kawan,”sebutnya.

Pos terkait