Abrasi Pantai, Satu Rumah Warga Rata Tanah

  • Whatsapp

Menurut pihak pemerintah provinsi kata dia, bahwa pembangunan tanggul tersebut secara bertahap, dan pihaknya sudah memahami terkait hal tersebut karena hingga saat ini juga dana untuk tahun 2018 pencairannya belum ada.

Sebagai aparat Pemerintah Desa, Ia juga sangat berharap bantuan dari pihak Pemerintah Daerah sebab untuk pembiayaan ini kalau diposkan di dana desa kemungkinan tidak mencukupi karena masih banyak program-program desa untuk di danai.

Bacaan Lainnya

“Jadi untuk perumahan nelayan memang ada beberapa rumah itu yang sangat memprihatinkan, utamanya rumah yang paling ujung dan sudah roboh, memang seminggu yang lalu saya sudah sarankan bahwa rumah itu harus segera dibongkar karena sudah terancam, cuma mungkin ada pertimbangan lain dari pihak pemerintah desa sehingga tidak jadi dibongkar,” jelasnya.

Ketika ditanya soal pendapat masyarakat bahwa abrasi itu penyebabnya dari penyedotan pasir. Ia mengatakan, sedikitnya memang ada dampak abrasi pantai itu adalah dari penggalian atau penyedotan pasir yang ada di muara tersebut.

“Tapi untuk tanggapan saya, saya rasa bukan itu penyebab yang utama, itu pengambilan pasir pertama kita menggunakan alat berat, jadi mana pasir yang tertampung atau menjadi endapan di depan muara itu yang dikeluarkan, cuma bagian sebelah atas muara ada beberapa titik mereka mengambil pasir dengan cara menyedot. Tapi penyedotan itu sudah dihentikan sejak beberapa waktu lalu,” terangnya.

Warga berharap kepada Pemerintah Daerah agar dapat memberikan ganti rugi terahadap rumah mereka yang roboh, khususnya kepada pemerintah desa setempat untuk secepatnya memberikan perhatian serius.

(asw/Palu Ekspres)

Pos terkait