PALU EKSPRES, PALU – Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2019, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kota Palu menerima sebanyak 96 orang siswa baru. Jumlah ini kata Kepala MAN IC Kota Palu, Soim Anwar, merupakan kuota yang telah ditetapkan oleh Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Jadi ada 96 orang yang dinyatakan lulus utama. Mereka ada yang berasal dari Gorontalo, Makassar, Yogyakarta, dan dari seluruh Kabupaten dan Kota di Sulteng,” kata Soim, saat dihubungi media ini, Senin 7 Mei 2018.
Selain yang dinyatakan lulus utama, lanjut Soim, sebanyak 40 orang lainnya juga dinyatakan lulus sebagai cadangan. Dijelaskannya, kuota cadangan itu akan dipanggil, jika ada siswa baru yang telah lulus utama menyatakan mengundurkan diri.
“Ada yang lulus cadangan, 20 orang putra dan 20 orang putri. Ketika ada yang lulus utama mengundurkan diri, mereka akan digantikan sesuai dengan nomor urut lulus cadangan,” imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, persyaratan penerimaan kesehatan pada penerimaan siswa baru tahun ini semakin diperketat. Hal ini dilakukan, jelas Soim, agar dapat betul-betul menyaring siswa baru yang memiliki kesehatan prima, untuk mengikuti aktifitas padat selama menuntut ilmu di MAN IC Palu, yang menerapkan sistem boarding school.
“Pada tahun pertama dan kedua lalu, hanya tiga item yang disyaratkan. Sekarang komprehensif sekali, ada pemeriksaan laboratorium, rontgen dan sebagainya. Pemeriksaannya lebih ketat lagi secara komprehensif di rumah sakit Kabupaten/Kota atau Provinsi, jadi tidak boleh hanya melalui Puskesmas,” jelasnya.
Ia menuturkan, pada angkatan pertama siswa MAN IC Kota Palu, ada beberapa siswa yang akhirnya bersama orang tuanya memutuskan untuk pindah, karena mengalami sakit. Proses aktifitas di MAN IC yang memiliki intensitas tinggi, menurut Soim memang menuntut fisik dan mental yang kuat dari para peserta didik.
“Jadi memang membutuhkan fisik dan mental yang kuat. Makanya harus tersaring betul, berkaitan dengan tes potensi belajar, kita kerjasama dengan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Jadi ketahanan mental anak betul-betul teruji, kemudian dipadukan dengan potensi akademiknya juga,” tandasnya.