Karena, perbuatan itu menggambarkan bahwa kelompok tertentu yang melakukan aksi teror bom tidak menghormati dan menghargai perbedaan.
Padahal, urai dia, perbedaan adalah anugerah dan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga harus dijunjung tinggi.
“Tindakan kekerasan adalah bukan ajaran Islam yang dibawah oleh Rasulullah Saw. Islam sangat menghormati dan menghargai perbedaan,” urainya. Sagaf mengatakan, MUI Sulteng meminta kepada pihak berwajib segera menangkap pelaku dan otak di balik teror tesebut serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya karena telah menghilangkan nyawa orang lain dan menciderai serta merobek nilai-nilai persatuan dan toleransi umat beragama di Indonesia.
“Apalagi sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadhan. Karena itu semua pihak agar tidak terprovokasi dengan teror tersebut,” tutur Sagaf. Dia meminta tokoh-tokoh agama perlu memberikan pemahaman yang menyejukan pada umat sehingga persatuan dan toleransi beragama tetap terjaga khususnya termasuk di Sulawesi Tengah.
“Tokoh-tokoh agama dapat duduk bersama untuk saling berkomunikasi guna menjaga situasi yang kondusif,” katanya.
(abr/Palu Ekspres)