PALUEKSPRES, JEDDAH – Setiap daerah memiliki beragam tradisi dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Masyarakat Indonesia misalnya memiliki tradisi berlibur bersama
keluarga ke pantai dan puncak, untuk menikmati waktu bersama keluarga dan kerabat.
Di Arab Saudi, khususnya di wilayah Hijaz, masyarakat juga memiliki tradisi berlibur bersama keluarga. Mereka menggelar tradisi Sha’abanah, yang artinya menandai akhir Bulan Sya’ban.
Dalam tradisi itu, keluarga bersama kerabat melakukan tur kelompok, memainkan permainan yang populer, menikmati berbagai makanan dan berekreasi, sebelum
mencurahkan waktu Ramadan dengan beribadah kepada Allah SWT.
Sejarawan dan para penatatua meyakini tradisi itu telah dirayakan hampir satu abad lamanya. Adapun namanya, Sha’abanah berasal dari bulan di mana tradisi itu dilakukan, yaitu Bulan Sya’ban.
Menteri berkuasa penuh di Kementerian Luar Negeri Saudi, Abdullah Kurdi, mengatakan Sha’abanah memang dapat dilakukan di mana saja. Namun, masyarakat Hijazi, yang tinggal di sepanjang jalan dari Taif melalui Mekah dan Jedah ke Madinah, mewarisi
tradisi tersebut. “Keluarga di salah satu kota ini bertukar kunjungan dengan keluarga mereka yang tinggal di kota lain,” kata Kurdi, dilansir di Arab News, Kamis (17/5).
Dia mengatakan, karena Taif berjarak lebih dari 400 km dari Madinah dan di masa lalu keluarga takut mereka bisa diserang atau tersesat, dua atau lebih keluarga akan melakukan perjalanan bersama. Kegiatan yang dimulai kala itu kini menjadi bagian dari
tradisi.
Selama perjalanan, mereka berhenti di sebuah gunung atau di bawah pohon untuk menyiapkan makanan dan meminum minuman hangat sesudahnya. Mereka menikmati pertemuan mereka, di mana pria menunjukan keterampilan memasak, sedangkan wanita
diperlakukan seperti halnya ratu.
Setelah Sha’ban, pria di empat kota tersebut sering menjauh dari keluarga mereka selama apa yang mereka sebut “musim”, yang mengacu pada periode Ramadan menuju Haji (bulan ke-12). Kurdi mengatakan, musim ini adalah kesempatan bagi semua pedagang,
pekerja dan bahkan orang-orang biasa di wilayah Hijaz untuk menjalani kesibukan bekerja selama musim Haji.