Ihwal Masuknya Muhammadiyah ke Sulawesi Tengah

  • Whatsapp

Kebanyakan tokoh-tokoh Muhamamdiyah yang berjasa membesarkan Muhammadiyah sudah meninggal, seperti H Madjid dan Anwar Djamal termasuk tokoh Muhammadiyah generasi 60-an seperti Rusdy Toana juga sudah wafat. Para sesepuh Muhammadiyah yang tersisa saat ini salah satunya adalah Ishak Arep. ‘’Saya seangkatan dengan Pak Rusdy Toana. Beliau datang dari Jawa, saya masuk kota Palu. Jadi sama-sama,’’ jelasnya.

Syamsudin Halid mengatakan, metode penyebaran gerakan yang dikenal dengan pembaharuannya ini ada dua macam. Ada yang sembari berdagang namun ada pula yang datang khusus untuk menyampaikan misi Muhammadiyah di bidang pembaharuan.

Bacaan Lainnya

Harus diakui katanya, pada saat itu tantangan Muhammadiyah memang cukup berat. Dakwah yang disampaikan selalu dihalang-halangi, karena misi yang dibawa dianggap menggusur tradisi dan kepercayaan yang sebelumnya telah melembaga di dalam masyarakat. Salah satunya adalah perlawanan terhadap pelaksanaan salat Id di lapangan terbuka.

Saat itu warga masih salat Id di masjid. ‘’Ketika Muhammadiyah menawarkan salat di lapangan, semua protes. Kita bahkan dikawal sama aparat karena menjaga jangan sampai ada warga dari luar yang masuk memprotes. Seru juga saat itu,’’ ujarnya mengenang.
Namun lama kelamaan karena dakwah yang disampaikan Muhammadiyah karena selalu dilandasi dalil-dalil yang kuat, semua orang akhirnya bisa menerima untuk salat Id di lapangan.

Salah satu kunci keberhasilan dakwah saat itu adalah dakwah dari rumah ke rumah.

Kini berkaitan dengan momentum 106 tahun Muhamadiyah di Indonesia, Syamsuddin Halid mengungkapkan, walau telah banyak prestasi yang ditorehkan Muhammadiyah dalam pengembangan umat namun masih banyak pula yang perlu dikoreksi.

Salah satunya adalah adanya kecenderungan mubaliq muda, yang hanya menyampaikan tema dakwah yang moderat. Artinya para dai muda itu, cenderung menyampaikan tema umum dan tidak ingin mengangkat tema yang berkaitan dengan tahyul, bid’ah dan khurafat. Padahal penyakit masyarakat seperti ini masih besar.

Secara fisik kemajuan amal usaha Muhamadiyah cukup menggembirakan. Saat ini pesantren, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah bertebaran di berbagai daerah di Sulawesi Tengah.

Pos terkait