Masih menurut Syamsudin Halid momentum 100 tahun kehadiran Muhammadiyah di Indonesia, bisa dilakukan untuk mengintropeksi dirinya sejauhmana perannya dalam menggemleng akidah umat. Ini sesuai dengan tujuan utama Muhammadiyah yakni mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah harus terus dilakukan.
Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
Menampilkan ajaran Islam katanya bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. ‘’Inilah yang sedang dan terus dilakukan oleh kader-kader Muhammadiyah, hari ini dan nanti.
(kia/Palu Ekspres)