PALU EKSPRES, DONGGALA – Tim II Safari Ramadhan 1439 H yang diketuai Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si, akhirnya mengakhiri dan menutup kunjungan Safari Ramadhan di Masjid Raya Al-Islah, Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Jum’at 1 Juni 2018.
Sekprov Sulteng, Drs. H. Hidayat Lamakarate, M.Si mengatakan Pemprov Sulteng melaksanakan Safari Ramadhan 1439 H / 2018 M, dengan rute yang terbagi dalam dua tim. Tim pertama dipimpin langsung Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. dan Tim Kedua yang menjadi tanggung jawabnya selaku Hidayat selaku sekprov Sulteng.
Tim II sendiri telah melakukan Safari Ramadhan diawali pada 22 Mei 2018 di Kabupaten Morowali, 23 Mei di Morowali Utara, 24 Mei di Kabupaten Touna, 26 Mei di Kabupaten Bangkep, 27 Mei di Kabupaten Banggai Laut, 30 Mei di Kota Palu, 31 Mei di Kabupaten Sigi dan yang terakhir 1 Juni 2018 di Kabupaten Donggala, Desa Wani I, Kecamatan Tanantovea, yang bertepatan dengan 17 Ramadhan, atau malam Nuzul Qur’an.
Safari Ramadhan terakhir di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala diawali dengan buka puasa dan Shalat Magrib bersama dengan tokoh masyarakat sekaligus tatap muka. Dilanjutkan shalay Isya, penyerahan bingkisan dan Tarawih serta ceramah agama.
Dalam sambutannya, Hidayat Lamakarate menyatakan, kegiatan safari ramadhan ini adalah kegiatan tetap pemprov di bawah kepemimpinan Gubernur Sulteng, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si.
Dimana setiap bulan ramadhan dilakukan tatap muka kepada masyarakat Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah. Tujuannya untuk turun langsung, menyapa masyarakat di kabupaten/kota dalam urgensi memperkuat ukhuwah islamiyah dan mempererat jalinan silaturahmi antara masyarakat dan pemprov Sulteng.
“Bapak Gubernur, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si senantiasa berpikir, bagaimana upaya agar Pemprov Sulteng dapat meningkat dan sejajar dengan provinsi lainnya di Sulawesi, bahkan di Indonesia.
Untuk itu, kata Hidayat, gubernur mengharapkan peran-serta seluruh elemen masyarakat, utamanya umat Islam untuk meneruskan tiap agenda pembangunan, karena kebersamaan ini sangat penting artinya dalam rangka mewujudkan Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing. “Yang hanya bisa diraih melalui perubahan dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” urai Sekdaprov.