PALU EKSPRES, JAKARTA – Belakangan ini, jagat maya dihebohkan karena unggahan pedangdut Via Vallen yang menyatakan dirinya sempat mengalami cyber sexual harrasment di Instagram. Awak media pun beramai-ramai menyambangi Via di Studio Toha, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (6/6), guna mendapatkan klarifikasi.
Tak berujung manis, bukan berita yang didapat, melainkan keributan yang memancing emosi. Keributan terjadi antara road manager Via Vallen dan awak media.
Awak media yang berbondong-bondong menghujani Via dengan berbagai pertanyaan pun membuat perempuan asal Sidoarjo ini bungkam. Via kemudian diamankan beberapa managernya ke ruangan khusus usai jumpa pers lagu Asian Games.
Tak menyerah, rombongan wartawan yang terdiri dari berbagai media mengepung Via seolah tak meloloskannya pergi tanpa pernyataan. Dalam pengejaran, Via tampak tertunduk dengan aman dilindungi tangan-tangan manager yang siap menghempaskan wartawan.
Tak ada satupun pertanyaan wartawan yang dijawab Via. Soal warganet yang balik mem-bully dan menuduhnya lebay, soal kebenaran oknum pesepakbola Marko Simic, pun maksud Via mengunggah di Instagram.
Dari lantai dua hingga lantai satu, para wartawan jatuh-bangun mengejar Via. Namun, kebisuan tetap menjadi akhirnya. Via Vallen pun tiba di ruangan pribadinya di lantai satu.
Diamankan, pintu langsung ditutup dengan sigap oleh para pengawalnya yang menghalang-halangi pewarta menggali fakta. Sempat bergumam pelan Via mengatakan terima kasih masih sambil menunduk dan dijaga ketat.
Merasa telah menempatkan Via Vallen di ruangan yang aman, manager yang sama kesalnya dengan para wartawan menarik salah satu kerah kaos wartawan. Perdebatan terjadi karena ketersinggungan. Rekan sesama wartawan tak terima salah seorang temannya ada yang diperlakukan tidak baik, gerombolan wartawan melawan.
Kericuhan tak dapat dihindari. Semua bekerja sesuai tanggung jawabnya, pewarta menggali informasi, manager artis mengamankan artis. Kasus Via Vallen masih misteri. Sementara warganet terbagi menjadi dua oposisi, kubu yang memuji dan apresiasi tindakan Via, dan kubu lain yang menganggap aksi Via lebay dan cari muka.