Pengakuan Kades Kayuboko Soal Alat Berat, di Atas Langit Masih Ada Langit

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI – Aktifitas pertambangan ilegal di Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong masih berlangsung. Nanum begitu, Kepala Desa Kayuboko, Rahmat mengaku sudah berkurang dari sebelumnya.

Rahmat mengatakan dengan beberapa kali operasi yang dilakukan aparat kepolisian, jumlah penambang yang beraktifitas mulai berkurang. Kata Rahmat, hanya warga lokal yang melakukan saat ini.

Bacaan Lainnya

“Memang masih, tapi sudah mulai berkurang,” kata Rahmat melalui sambungan telepon kepada Palu Ekspres, Jumat (8/6).

Ketika ditanya soal alat berat jenis excavator yang masih beroperasi di wilayah tambang tersebut, Rahmat mengaku tidak mengetahui secara detail, siapa pemiliknya.

“Saya juga tidak mengerti itu pak. Kan sudah disegel dari kepolisian itu barang. Kalau menurut kita orang bodoh ini pak, tidak bisa dibuka lagi. Tapi nyatanya dibuka. Saya tidak tau itu pak (siapa yang buka),” jelas Rahmat.

Ia juga mengaku tidak ada pemberitahuan soal masuknya alat berat tersebut beraktifitas di tambang. Ada pihak yang disebut-sebut orang Korea yang masuk dan beraktifitas menggunakan peralatan skala besar di wilayah tambang Kayuboko.

“Memang kemarin itu pak, mereka (orang asing) datang melihat-lihat lokasi. Jalan-jalan. Jadi saya bilang olekah kalau cuman jalan-jalan. Kita ke atas. Tapi untuk soal apakah alat itu mereka yang sediakan, itu saya tidak tahu lagi pak,” jelasnya.

Terkait soal tenaga kerja di lapangan, Ramat menjelaskan kebanyakan adalah warga lokal. Sebagian adalah pemilik tanah di lokasi pertambangan. “Ada sebagian juga dari daerah Sausu, orang-orang jawa,” tambahnya.

Ia berharap, aktifitas pertambangan dihentikan untuk sementara waktu sambil menunggu keputusan pemerintah. Ia mengaku tak kuasa melarang, atau sebaliknya menyuruh warga untuk menambang. “Maunya saya, pemerintah turun tangan bagaimana baiknya. Begitu maksud saya.” Rahmad dilema, sebab warganya juga butuh makan.

“Soal dari mana mereka dapat izin itu, saya tidak tahu. Saya kasitau mereka kemarin, bahwa di atas langit masih ada langit. Saya berharap mereka bisa pahami itu,”katanya.

Ia juga mengaku ada beberapa orang yang ditahan dalam operasi sebelumnya. Satu warganya, dan dua lainnya adalah orang luar.

Pos terkait