Mobilisasi Solar di Janja Tolitoli untuk Tambang Emas Ilegal Tak Bisa Dihambat

  • Whatsapp
Puluhan jeriken BBM Solar didistribusikan melalui Desa Janja,ke wilayah pertambangan emas ilegal. Dokumentasi diambil pada Kamis (30/6/2022). Foto: Ramlan/PE

PALUEKSPRES, TOLITOLI–  Mobilisasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar subsidi untuk kegiatan tambang emas illegal melintasi sungai Desa Janja, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng), tak bisa dihambat.

Pasalnya, aliran sungai di desa itu merupakan satu-satunya jalur akses yang dianggap cepat menuju lokasi tambang emas ilegal yang wilayahnya telah masuk di Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Bacaan Lainnya

” Untuk ke lokasi tambang emas illegal itu, jalur sungai di desa ini menjadi akses yang paling cepat dan susah dihindarkan,” kata Kepala Desa Janja, H. Mihra di kantornya, Selasa (31/06/2022).

Jika pendistribusian BBM solar untuk tambang emas tak berizin di lokasi hutan kawasan yang masuk di wilayah Buol tersebut dilarang melintas di sungai Janja, maka akan berdampak pada warga yang mempunyai perahu katinting dengan mata pencarian dari angkutan sungai itu.

” Sebetulnya ada dua jalur yang menjadi akses mereka mengangkut solarnya menuju lokasi tambang, yaitu aliran sungai Janja dan jalur darat di Desa Salusu Pade,” kata Kades Janja itu.

Menurutnya, karena jalur darat di desa itu merupakan akses yang sulit dan membutuhkan waktu lama, sehingga jalur sungai di Janja menjadi satu-satu akses yang dianggap paling cepat untuk menuju lokasi tambang ilegal itu.

” Kalau melintas di sungai ini paling cepat 20 menit sudah sampai di sungai Labantik,  kemudian diangkut lagi pakai jalur darat menuju sungai Tabong, lokasi tambang itu tidak ada akses jalan dari Buol, hanya bisa dari Tolitoli,” katanya.

Puluhan jeriken berisi BBM solar yang diangkut melintas sungai di wilayah Desa Janja, dipergunakan untuk kebutuhan peralatan berat berupa eksavator yang dioperasikan menambang emas.

 ” Kalau mau lihat langsung naik saja ke atas pake katinting warga, ongkosnya per orang Rp25 ribu, supaya lebih jelas aktifitas di sana seperti apa,” sarannya. (LAN/paluekspres)

Pos terkait