Abdee Negara Rangsang Industri Kreatif Anak Kampung

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Karena pada dasarnya kita ini adalah anak kampung. Menjaga nilai dan memelihara kebersahajaan kehidupan di kampung tidak sekadar dimanifestasikan melalui ritual mudik lebaran tiap idul fitri.

Jauh di atas itu, seharusnya ada nilai bersifat kebaruan yang ditawarkan pada kehidupan di kampung tanpa mengabaikan ciri khas kehidupan kampung yang akrab dan penuh persaudaraan. Edisi mudik lebaran kali ini pun demikian.

Bacaan Lainnya

Salah satunya memperkenalkan industri kreatif. Abdee Negara pria kelahiran Donggala 50 tahun silam, tepatnya 28 Juni 1968, ingin membawa suasana baru bagi kehidupan anak-anak di tanah kelahirannya Donggala dan Sulawesi Tengah.

Salah satu pilihannya adalah industri kreatif. Harapannya memberi stimulan agar muncul semangat enterpreneur bagi anak-anak di daerah. Abdee tidak sedang berwacana.

Tapi ia telah membuktikannya. Ia menghadirkan tim sepakbola Celebest FC yang memilih home base di Stadion Gawalise – Palu.

Adik kandung kandidat Bupati Donggala Anita B Noerdin ini pun, membeber alasannya. Mengapa merintis industri kreatif melalui jalur olah raga khususnya sepak bola.

Pilihan untuk memilih sepakbola menurut dia, karena karakter olah raga ini yang selalu mempunyai penggemar fanatik di mana pun.

Nyaris tidak ada even selain konser musik yang bisa merangsang ribuan orang untuk berkumpul pada tempat dan waktu yang sama selain sepak bola. Nah proses berkumpulnya ribuan orang itulah, industri kreatif dimainkan.

”Jika ada ribuan orang berkumpul dalam waktu dan tempat yang sama, mana ada sponsor yang tidak tergiur. Itu satu. Lainnya adalah transaksi usaha kecil menengah akan bergairah karena kebutuhan ribuan orang yang harus dipenuhi. Ada penjual jersey, ada kafe dan lainnya. Dan itu akan terus berlangsung selama kompetisi berlangsung,” ulasnya panjang lebar.

Selaku inisiator dan owner Celebest FC, ia ingin dua aspek penting dalam sepakbola harus berjalan beriringan. Tidak ada yang diabaikan. Yaitu, sepakbola sebagai prestasi dan sebagai industri.

Dua lini harus berjalan simetris tidak ada yang didahulukan atau dikemudiankan. Mengabaikan salah satunya akan membuat roda organisasi timpang.

Pos terkait