PALU EKSPRES, PARIMO– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) melalui Kepala subbagian Keuangan dan Asset DPMD Parimo, me-launching sekaligus memamerkan alat inventarisasi barang bergerak melalui labeling berbasis elektronik detektor asset. Alat ini sebagai salah satu program inovasi yang akan dikembangkan di OPD tersebut.
Kepala Inspektur Inspektorat Kabupaten Parigi Moutong, Masdin, saat membuka launching dan pameran tersebut mengatakan, inovasi ini sangat mengejutkan yang mana tidak semua orang mengetahui hal ini.
“Yang pertama, orang pada umumnya tidak mengetahui bahwa barkot tersebut adalah bagian dari kode barang karena hampir semua produk-produk yang dijual ada barkotnya dan orang tidak mengerti apa sebenarnya itu,” ujarnya kepada Palu Ekspres usai launching di ruang rapat DPMD, Rabu (4/7/2018).
Menurutnya, bahwa di dalam barkot tersebut sudah tersedia semua informasi tentang barang itu sehingga bisa diketahui tahun berapa pengadaanya, dan di OPD mana ditempatkan. Sehingga, di mana pun barang ini ditempatkan akan ketahuan bahwa barang ini adalah milik DPMD, dan kemungkinan masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa barkot ini adalah bagian dari kode barang yang spesifik.
Selain barkot kata dia, ini juga merupakan pengamanan yang memiliki fungsi yang cukup baik.
Sekaitan hal itu, Kepala Bidang Asset di BPKAD Setda Parimo, Atika, menyebutkan, bahwa inovasi yang bisa dibilang luar biasa ini karena sejauh ini, orang tidak mau bersentuhan dengan hal itu disebabkan terlalu banyak menimbulkan masalah.
“Malah kasubag asset dan keuangan DPMD menjadikan hal itu sebagai tantangan bagi dia bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya.
Menurut dia, untuk asset di Parigi Moutong, inventarisasi itu adalah kunci awal untuk membenahi asset. Karena apapun catatan di dalamnya, pihak BPK itu tetap melakukan kroscek di lapangan.
“Karena yang di catat ini, catatan dilapangan itu bagaimana dan biasanya apa yang di catat berbeda dengan yang dilapangan, dan satu-satunya jalan yang menyelesaikan adalah melalui inventarisasi, karena inventarisasi itu salah satu cara untuk menyelesaikan asset,”ungkapnya.