Oke. Secara politik apakah hasil Pilkada ini tidak memberi pengaruh pada pencalonan Jokowi sebagai Capres PDI Perjuangan?
Sejauh ini, saya dan kami di PDIP secara nasional masih nyaman dan tidak merasa terganggu. Tidak ada kekhawatiran hasil pilkada akan menggerus keterpilihan capres PDI Perjuangan. Ini karena pilihan kepala daerah dan pimpinan nasional tidak selalu linear. Pengalaman empirik sudah membuktikan itu. Jadi tidak perlu lah ini menjadi kekhawatiran yang berlebih apa lagi jika sampai paranoid.
Kok PDIP begitu yakin?
Iya kami yakin. Pertama pengamalan empirik sudah membuktikan. Lalu yang kedua, karena pengamalan juga membuktikan orang yang memilih kepala daerah tertentu tidak lantas dikaitkan karena presidennya si A atau si B. Pendekatan orang untuk memilih kepala daerah dan presiden itu tidak sama. Contoh konkret mari kita lihat Pilgub Sulteng lalu. Pak Longki adalah ketua Gerindra. Jika mengikuti logika ini maka mestinya yang menang di Sulteng adalah Prabowo. Tapi buktinya Jokowi adalah pemenang di Sulteng. Tapi begini saya mau cerita panjang soal ini. Kalau hasil pilkada ini mau dikerucutkan dalam isu pilpres, maka hasil pilkada ini sebenarnya adalah kemenangan Jokowi.
Koq bisa. Argumentasinya darimana?
Loh, coba lihat. Nasdem yang mengklaim menang 11 Pilkada diikuti Golkar dan Hanura mereka itu siapa. Mereka ini semua adalah pendukung Jokowi.
Oke ini soal fenomena dalam politik kita yang syarat dengan fitnah ujaran kebencian di media sosial. Apa ini terasa ikut menggerus suara PDI Perjuangan di pilkada?
Ya ini juga fenomena yang bagi PDI Perjuangan cukup merasakannya. Yang paling telak adalah di Pilkada DKI. Tampak sekali bagaimana fitnah dan hoaks mampu melibas nalar sehat publik. Di daerah lain kami juga merasakannya. Padahal sebenarnya ini berbahaya. Jika ini dibiarkan akan menimbulkan gesekan di masyarakat dan muaranya akan mengancam eksistensi kita sebagai bangsa.
Disamping hoaks tadi, fenomena politik aliran apakah memberi pengaruh bagi PDI Perjuangan yang mengusung platform kebangsaan?
Politik aliran sebagai sebuah sikap politik pribadi bagi kami, itu tidak masalah. Karena pilihan politik itu adalah persoalan privat yang pilihan-pilihannya sangat ditentukan oleh preferensi setiap orang. Tapi yang kami tentang adalah, jika itu menjadi campaign branding. Menjadi isu atau jualan utama dalam kampanye. Karena itu tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar kita yang menjunjung pluralisme atau keberagaman.