BERI ARAHAN – Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan RI bidang Ekologi dan Sumber Daya Kelautan, Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Sinkronisasi Usulan Rencana Kegiatan Terpadu yang diadakan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, di Hotel Mercure, Senin 20 Juni 2016. (Imam/PE)
PALU, PE – Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI memiliki tiga pilar, yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan. Di luar tiga hal itu, yang patut menjadi perhatian adalah transparansi. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi Dan Sumber Daya Kelautan, Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. saat membuka kegiatan Sinkronisasi Usulan Rencana Kegiatan Terpadu, yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, di Hotel Mercure, Senin 20 Juni 2016 lalu.
Kegiatan Sinkronisasi ini melibatkan seluruh jajaran di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, dan juga mengundang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dan Kota Se-Sulteng. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 26 Juni 2016.
Aryo yang juga merupakan Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia (Dekin), juga mengungkapkan fokus percepatan dalam dua tahun. Di antaranya, pemberantasan illegal fishing, usaha perikanan tangkap dan budidaya yang berkelanjutan. Juga pasca panen, yang dibarengi dengan jaringan pemasaran. Kemudian fokus lainnya, adalah pemberdayaan pulau-pulau kecil.“Yang tidak kalah pentingnya, adalah pengembangan inovasi dan teknologi. Yang juga fokus percepatan dalam dua tahun ini, adalah swasembada garam,” kata Aryo
Aryo juga menegaskan, usaha sektor kelautan dan perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini dipandang sesuai dengan visi KKP RI. Upaya ini tentu saja diberangi dengan perhatian terhadap lingkungan.“Pengembangan kawasan konvervasi, juga harus menjadi pokok perhatian kita. Jangan sampai dalam upaya menggenjot produksi, kita melupakan masalah lingkungan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Aryo juga menyampaikan renstra KKP 2015-2019 di hadapan jajaran DKP Sulteng, terkait dengan pecapaian tiga pilar visi KKP RI yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Ia meminta DKP Sulteng untuk berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan PDB Perikanan, dan juga Nilai Tukar Nelayan (NTN). Walaupun NTN telah di atas 100 persen, namun diharapkan ke depan, persentase tersebut dapat lebih ditingkatkan
“Pada 2015 NTN 104,5 persen. Di tahun ini, evaluasi sementara kita sudah 105,0 persen. Tapi angka ini, diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi,” katanya. Aryo juga memaparkan beberapa terget KKP RI pada tahun 2016. Di antaranya produksi perikanan ditargetkan naik menjadi 26,04 juta ton pada 2016 dibanding tahun 2015 yang hanya 24,12 juta ton.
Selain itu, produksi garam rakyat diharapkan juga meningkat dari 3,3 juta ton pada 2015 menjadi 3,6 juta ton pada 2016. Dan juga nilai ekspor hasil perikanan diharapkan meningkat menjadi 6,82M USD pada 2016 dibandingkan pencapaian tahun 2015 yang hanya 5,86M USD.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, M.P dalam sambutannya meminta kepada seluruh peserta yang hadir, agar memanfaatkan kegiatan dengan sebaik-baiknya.“Kehadiran Pak Staf Ahli, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru dari kementerian yang bisa kita jadikan basis dalam menyusun kebijakan nantinya.” katanya. (mg01)