PALU EKSPRES, PALU– Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palu akan segera melakukan uji coba program bank sampah berbasis kelurahan.
Ujicoba tahap awal bank sampah ini rencananya akan dibentuk pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Silae dan Ujuna. Masing-masing kelurahan memilih satu lingkungan rukun tetangga untuk percontohan.
Kepala Balitbangda Palu, Syamsul Saifudin menjelaskan, di bank sampah nantinya pengumpul akan membeli sampah plastik dari masyarakat. Harga beli dalam satu kilogram menurut dia disetarakan dengan harga pasaran.
Pola transaksi pada bank sampah jelas dia, dirancang sedemikian rupa. Dana hasil penjualan boleh diambil secara tunai. Namun bisa juga ditabung untuk investasi emas.
Karena itu dalam program ini pihaknya telah membangun kemitraan dengan Pegadaian Palu
“Kan ada program di pegadaian itu untuk investasi emas. Menabung untuk mendapatkan emas dalam waktu tertentu,”jelasnya.
Program menurutnya merupakan sebuah upaya agar masyarakat bisa berpartisipasi untuk mengolah sampah menjadi sesuatu bernilai. Disamping itu, juga bisa merangsang kebiasaan untuk memilah sampah plastik dan sampah jenis lainnya.
Tujuannya nanti, sebut dia, supaya sampah-sampah produksi rumah tangga yang akan dibuang ke tempat pembuangan sementara itu tersisa sampah bukan plastik
“Kita harapkan muncul kebiasaan memilah sampah dari rumah tangga,”ujarnya.
Dalam waktu dekat, tepatnya 7 Agustus 2018 nanti, pihaknya lanjut Syamsul juga segera mengundang seluruh pejabat lurah untuk menindaklanjuti rencana tersebut. Agar nantinya program bank sampah bisa berjalan di semua kelurahan.
“Pertemuan ini kita langsung melibatkan pihak pegadaian untuk penjelasan mengenai investasi emas yang ditukar dengan sampah plastik,”pungkasnya.
(mdi/palu ekspres).