Wacana Duet Anies-AHY Menguat, Prabowo Kandas?

  • Whatsapp
AHY online

“Untuk itu, Gerindra bersama partai koalisinya harus menghilangkan kekhawatiran akan kalah jika terjadi rematch Prabowo vs Joko Widodo,” jelas Ujang.

Ujang pun menegaskan, bahwa keragu-raguan dan banyaknya opsi figure lain selain Prabowo akan membuka ruang konflik dan Tarik menarik kepentingan di internal koalisi di luar kubu Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Kombinasi figur dan berjalannya mesin partai koalisi adalah kunci. Dibutuhkan soliditas sejak dini agar perjalanan memperebutkan kursi RI1-RI2 berjalan mulus,” terang Ujang.

Dia juga menilai, dengan bergabungnya Demokrat dalam koalisi Gerindra menambah kekuatan yang tidak perlu lagi dikhawatirkan. Karena, faktor SBY yang pernah berkuasa selama 10 tahun cukup besar untuk menambah kekuatan koalisi.
“SBY itu pernah memimpin negeri ini 10 tahun, sedikit banyak beliau tahu dan menguasai peta pemenangan untuk Piplres 2019 nanti,” kata Ujang.

Melihat formasi itu, ujang pun mengambil kesimpulan bahwa yang akan bertarung di Pilpres 2019 adalah Prabowo-AHY Vs Jokowi-Mahfud.

Anies Fokus di Jakarta Saja

Nama Anies Baswedan memang sering disebut-sebut sebagai capres potensial. Hal itu dianggap Ujang sebagai sesuatu yang wajar karena posisinya sekarang sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Gubernur DKI itu bisa dikatakan sebagai RI-3,” kata Ujang.

Namun demikian, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilainya belum memiliki kinerja yang luar biasa untuk pencitraan yang membuat rakyat terkesima. Lagipula elektabilitas Anies untuk Capres masih sangat rendah.

Ujang pun menyarankan agar Anies fokus menuntaskan amanat rakyat di DKI Jakarta sebagai gubernur, sembari menyiapkan diri untuk pilpres 2024 mendatang.

“Dan Anies konsen saja berbuat yang terbaik untuk warga DKI Jakarta, dan siap2 untuk maju Pilpres 2024,” pungkas Ujang.

(jpnn)

Pos terkait