Taruna SMKN 7 Palu Dilepas Ikut BST di Makassar

  • Whatsapp
54af640d-2253-46c9-b27e-1603d76d23cd

PALU EKSPRES, PALU – Sebanyak 30 taruna dan taruni SMK Negeri 7 Palu dilepas secara resmi, untuk mengikuti Basic Safety Training (BST), bertempat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Jumat 3 Agustus 2018.

Para taruna dan taruni tersebut akan mengikuti BST pada 6-17 Agustus 2018 di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.

Dari total 30 taruna dan taruni SMKN 7 yang akan berangkat, 4 orang di antaranya merupakan taruna yang berasal dari program Gerakan Kembali ke Sekolah (GKS) 1.000 Anak Harapan Bangsa (AHB) di Sulteng.

Bunda GKS 1.000 AHB Sulteng, Hj. Zalzulmida A. Djanggola, yang diwakili salah seorang Pimpinan GKS 1.000 AHB Sulteng, Alimuddin Paada menerangkan, kegiatan BST yang diikuti oleh taruna SMKN 7 Palu merupakan bagian dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMKN 7 Palu.

“Ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak, karena sertifikasi keahlian ini sangat dibutuhkan dalam mengarungi dunia kerja,” kata Alimuddin.

Potensi besar yang dimiliki oleh SMK di bidang Kelautan dan Perikanan lanjutnya, perlu dikembangkan sehingga daerah bisa mendapatkan tenaga-tenaga terampil. Menurutnya, dengan memiliki sertifikasi tersebut, akan meningkatkan kompetensi dan daya saing sekolah yang menjadi pilot project SMK Unggulan di Sulteng tersebut. Serta dapat meningkatkan daya jual SDM SMK di bursa kerja, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

“Sehingga lulusan SMK nantinya, tidak akan menjadi penganggur terdidik tetapi menjadi pionir tenaga kerja di Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, Dr. Hasanuddin Atjo menjelaskan, pihaknya bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng mendesain sebuah dukungan kepada SMKN 7 Palu sebagai persiapan menuju sekolah unggulan.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah memfasilitasi para tarunanya untuk mengikuti BST, karena sertifikasi keselamatan menjadi salah satu syarat utama untuk menjadi seorang pelaut.

“Yang namanya menjadi pelaut harus memiliki minimal dua sertifikat, yakni sertifikat keselamatan dan sertifikat terkait dengan keahlian membawa kapal atau ahli nautika. Karena di laut ini tantangannya luar biasa,” jelas Hasanuddin Atjo.

Pos terkait