PALU EKSPRES, JAKARTA- Bakal Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno menganggap hasil survei LSI Denny JA yang dirilis Selasa kemarin sebagai penyemangat untuk meningkatkan elektabilitas.
“Terima kasih hasil surveinya. Ini menambah semangat kami dan kami harapkan perjuangan delapan bulan ini mulai dengan angka hampir 30 persen itu,” kata Sandi saat ditanya wartawan usau Salat Idul Adha di Monumen Perjuangan, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018).
Hasil survei LSI Denny JA yang dirilis kemarin, pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin memperoleh suara 52,2 persen, dan Prabowo-Sandi mengantongi 29,5 persen, sementara 18,3 persen responden masih merahasiakan pilihan atau belum memilih.
Sandi bersama capresnya Prabowo Subianto optimis memenangkan Pilpres 2019 karena melihat keinginan dari masyarakat adanya pemerintahan yang kuat dan yang baru.
Hasil jajak pendapat LSI menyatakan pasangan dari kubu oposisi kalah telak di lima kelompok suara seperti pemilih muslim, nonmuslim, suara wong cilik, pemilih emak-emak, dan milenial. Prabowo-Sandi hanya menang di satu kelompok pemilih, yakni dari kaum terpelajar.
Menurut Sandi, jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survei hanya sebagai alat untuk menggiring opini publik untuk memilih pasangan calon tertentu.
“Survei itu kan biasa untuk menggiring opini, teman-teman tahu itu. Waktu LSI di Pilkada DKI 2017 bisa dilihat di ujungnya berapa dan hasilnya seperti apa,” ujar Sandi yang belum lama mengundurkan diri dari wakil gubernur DKI.
Sandi mengaku lebih percaya dengan hasil survei internal yang dilakukan oleh timnya yang angkanya jauh di atas rilis LSI. Survei itu mereka lakukan hanya untuk menyerap aspirasi rakyat.
“Saya punya survei yang tidak pernah dirilis, karena survei bagi kami memastikan strategi kita betul, tangkap aspirasi masyarakat, dan angka survei kita jauh dari yang diumumkan,” tutupnya. (rus)