PALU EKSPRES, PALU – Program pemerataan pendidikan melalui rotasi guru yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), disebut sedang berlangsung secara perlahan-lahan dan bertahap.
Kepala Disdikbud Kota Palu, H. Ansyar Sutiadi mengatakan, hal ini dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap, berdasarkan kebutuhan masing-masing sekolah, serta berdasarkan keinginan para guru yang ingin menempati sekolah yang dekat dengan domisilinya.
“Ini bertahap, karena berdasarkan kebutuhan sekolah, dan berdasarkan keinginan guru itu untuk dekat tempat tugasnya,” kata Ansyar, Jumat, 31 Agustus 2018. Zonasi domisili guru dan sekolah memang merupakan salah satu pertimbangan pihak Disdikbud pada rotasi guru. Menurut Ansyar, program tersebut tidak jadi dilaksanakan secara besar-besaran, untuk menghindari potensi dampak negatif yang kemungkinan terjadi.
“Ketika kita lakukan besar-besaran yang kita jaga ini dampaknya, sulit lagi kita nanti konsolidasi kembali. Sekarang berjalan banyak ini, sudah kita lakukan apalagi di SD, karena memang di SD kekurangan dan jauh dari tempat tinggal guru-gurunya,” ujarnya.
Ansyar juga mengungkapkan, saat ini SD di Kota Palu masih dalam kondisi kekurangan guru kelas. Olehnya, Pemkot melalui Disdikbud memberikan kebijakan untuk menerima guru-guru pindahan.
“Kalau di SMP ada beberapa mata pelajaran yang kekurangan dan ada yang kelebihan gurunya. Nah, kalau di SD kekurangan guru kelas, yang sekarang diisi oleh guru honorer. Makanya Pemkot melalui kami memberikan kebijakan untuk menerima guru-guru pindahan,” pungkas Ansyar.
(abr/palu ekspres)