Aisyiyah dan Ikhtiar Memajukan Perempuan Indonesia

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Memasuki usia 101 tahun, Aisyiyah sebagai salah satu organisasi besar dakwah perempuan di Indonesia, dituntut untuk terus meningkatkan kiprahnya dalam membangun dan memajukan perempuan Indonesia.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sulteng, Hj. Nursia menuturkan, sejak awal berdirinya Aisyiyah oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 1917 silam, Aisyiyah sebagai organisasi khusus perempuan Muhammadiyah yang bergerak membawa dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid berdasarkan Alquran dan Sunnah, telah berpengalaman dalam berkontribusi memajukan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.
Seperti bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, dakwah amar ma’ruf nahi munkar, ekonomi dan ketenagakerjaan, hukum dan HAM serta pembinaan-pembinaan di bidang lembaga seperti kebudayaan, penelitian dan pengembangan, serta lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.
“Berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh Aisyiyah, merupakan upaya meningkatkan peran serta perempuan dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara. Memasuki abad kedua, Aisyiyah dituntut untuk semakin meningkatkan perannya,” kata Nursia. pada resepsi Milad ke-101 Aisyiyah, di Aula LKSA Putri Aisyiyah Sulteng, Selasa 11 September 2018.
Ia menambahkan, para kader berhak merasa bangga atas perkembangan yang dilakukan oleh Aisyiyah melalui amal usahanya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, Rusia dan Australia. Amal-amal usaha Aisyiyah tersebut di antaranya di bidang kesehatan seperti rumah sakit, di bidang pendidikan (taman kanak-kanak, madrasah dan pondok pesantren), serta di bidang kesejahteraan sosial yakni lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) atau panti asuhan.

“Sekarang ini kita melihat perkembangan Aisyiyah luar biasa, yakni dengan menggeliatnya usaha-usaha ekonomi Aisyiyah seperti adanya BUEKA, Koperasi Aisyiyah dan usaha-usaha industri rumah tangga lainnya, yang dikelola secara mandiri untuk kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Terkait Aisyiyah di Provinsi Sulteng, Nursia mengaku saat ini masih dalam upaya untuk menyejajarkan diri dengan kemajuan Aisyiyah di beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Menurutnya, meski masih belum dapat dibandingkan dengan wilayah lainnya, Aisyiyah di Sulteng telah cukup diperhitungkan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Hal ini karena amal-amal usaha Aisyiyah Sulteng juga telah banyak tersebar di seluruh daerah yang ada di Provinsi Sulteng. Seperti taman kanak-kanak, madrasah dan LKSA.
“TK Aisyiyah Bustanul Athfal hari ini jumlahnya 121 yang tersebar di 13 Kabupaten dan Kota di Sulteng. Lalu ada madrasah mulai dari MI, MTs, dan MA di Kota Palu, yang mengalami perkembangan cukup menggembirakan. Kemudian ada juga 4 LKSA. Meskipun gerak pelan, tetapi Insyaallah Aisyiyah Sulteng berusaha untuk mampu dan sejajar dengan Aisyiyah di wilayah lainnya di Indonesia,” tuturnya lagi.
Untuk menjaga semangat memajukan Aisyiyah di Sulteng, Nursia mengingatkan kepada seluruh akder Aisyiyah untuk dapat meneladani semangat para sesepuh dan penasehat Aisyiyah. Ia mencontohkan beberapa mantan Ketua PW Aisyiyah Sulteng, seperti Hj. St. Chadijah Toana dan Prof. Dr. Hj. Dahlia Syuaib, yang dinilainya hingga saat ini masih terus menunjukkan semangat ber-Aisyiyah.
“Kita perlu berkonsultasi dengan para penasehat kita, agara mereka bisa memberikan tips-tips bagaimana memajukan Aisyiyah dan amal-amal usaha,” tandasnya.
Peringatan Milad ke-101 Aisyiyah tingkat Provinsi Sulteng, turut dirangkaikan dengan berbagai kegiatan. Seperti bakti sosial lingkungan yang digelar di kompleks LKSA Putri Aisyiyah dan Madrasah Aisyiyah, serta pemberian penghargaan kepada para siswa yang berprestasi.

Pos terkait