PALU EKSPRES, JAKARTA– Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
(USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (14/9/2018). Meski
sempat dibuka menguat, Rupiah tak mampu melawan keperkasaan USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah pagi ini dibuka di Rp 14.801 per USD
atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.840 per
USD. Namun, setelah itu Rupiah bergerak melemah ke level Rp 14.839 per
USD.
Sebelumnya, Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy
Zulverdi meminta masyarakat agar lebih bijak dalam menanggapi depresiasi
atau pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Menurut dia, yang harus diperhatikan adalah pergerakan pelemahan atau
fluktuasi nilai tukar terhadap USD bukan hanya memerhatikan besaran
nilai nominal Rupiah per USD.
“Di Australia, Korea, Malaysia, Thailand, nilai tukar bergerak itu
nyaris tidak pernah jadi berita besar, kecuali perubahannya sangat
cepat,” kata dia, dalam diskusi ‘Bersatu untuk Rupiah’, Jakarta, Senin
(10/9/2018).
Kesalahan berbagai pihak saat ini adalah melihat nilai tukar mata uang
sebagai angka psikologis. Padahal, menurut Dodi, nilai tukar mata uang
seharusnya yang dilihat pergerakan angkanya itu sendiri.
“Orang tidak melihatnya (nilai tukar) sebagai angka psikologis, tapi
seberapa cepat bergeraknya. Jika angka bergerak hanya 8 seperti saat ini
dibandingkan semisal naik dari level Rp 2.500 sampai ke Rp 15.000, ya
jelas berbeda, itu sangat jauh kenaikannya,” jelas Dodi.
Dia pun menegaskan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
sebesar Rp 15.000 yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan nilai
tukar yang sama yang terjadi pada krisis tahun 1998. Maka itu, kedua hal
tersebut tidak bisa disamakan secara serta merta.
(idr/md)