PALU EKSPRES, PARIGI– Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan
(DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong melakukan pembahasan laporan review
rencana induk spam (RISPAM) Kabupaten Parigi Moutong tahun anggaran
2018, Kamis (27/9/22018), di ruang kerja kepala Dinas PUPRP Parimo.
Kepala Dinas DPUPRP melalui Kepala seksi sumber daya air (SDA), I
Wayan Mudana ditemui Palu Ekspres usai kegiatan mengatakan, bahwa
awalnya Rispam tersebut dibuat sejak tahun 2012. Rencana induk
pengembangan spam ini berlaku untuk 20 tahun ke depan tetapi
dimungkinkan akan dilakukan review setiap lima tahun.
“Jadi review ini bertujuan untuk mengakomodir tambahan-tambahan
pembangunan yang berkaitan dengan spam di tahun 2012 itu kan, baru
ada dua spam yakni, spam Parigi dan Torue, nah sekarang ini sudah ada
9 spam ibu kota kecamatan di Kabupaten Parimo tetapi belum
terakomodir di Rispam awal” ungkapnya.
Tujuan Rispam ini kata dia, adalah untuk menghitung berapa besar
cakupan layanan air minum yang sudah tercover di Kabupaten Parigi
Moutong, sehingga mempermudah pada saat mengukur nantinya.
Universal yang ditetapkan oleh kementerian PU itu kata dia, bahwa di
tahun 2019 nantinya, air minum itu harus 100 persen.
“Nah kita di Parigi Moutong belum tentu bisa 100 persen, inilah
Rispam ending-nya kita akan bisa lihat sampai di 2018 ini, sudah
berapa persen cakupan layanan air minum dan bukan hanya dari spam ibu
kota kecamatan saja tetapi, ada dari Pamsimas dan Spam desa.”ujarnya.
Dari hasil cakupan layanan air minim tersebut, dapat dihitug sudah
seberapa besar investasi daerah yang berkaitan dengan air minum.’’Ini
nantinya dihitung sudah berapa besar pendanaan yang masih dibutuhkan
untuk mencapai akses 100 persen tadi, mungkin ada ketimpangan
sekarang akses kita 60 atau 70 persen dan masih ada 30 persen lagi
nah, berapa dana yang dibutuhkan untuk mencapai 100 persen layanan
tersebut,”jelasnya.
Ia menambahkan, untuk mengetahui berapa banyak anggaran yang akan
dibutuhkan nantinya, ia mengakui hingga saat ini belum bisa
digambarkan. Karena hal itu, nanti diketahui ketika di laporan akhir.
“Itu belum bisa tergambarkan nanti di laporan akhir, konsultannya
masih menghitung dan mereka masih mambuat hitungan seberapa besar
dana yang akan dibutuhkan nantinya serta sumber-sumbernya dari mana
saja, itu akan mereka petekan masing-masing,” terangnya.