PALU EKSPRES, PALU – Sejumlah rescuer (penyelamat) dari berbagai daerah di Indonesia yang diterjunkan menangani korban gempa Pasigala (Palu, Sigi, Donggala) terpaksa membomgkar tendanya yang berdiri di halaman Kantor Bappeda Sulteng. Tim penyelamat yang tergabung dalam Badan Penangunggulangan Bencana Daerah (BPPD) dipaksa keluar dari kantor yang beralamat di Jalan Moh Yamin itu. Personel BPPD Bitung – Sulawesi Utara, Franfky Manik mengatakan, mereka keberatan atas klaim Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope bahwa ada laptop yang hilang di kantornya. Lalu kemudian mereka diminta pindah di tempat itu. Menurut Manik, pihaknya tidak keberatan jika alasan relokasi dikaitkan dengan masalah pemerintahan. Mengingat sejak Senin 8 Oktober 2018, kantor pemerintahan mulai beroperasi. ”Kita tidak masalah jika alasannya karena kantor mulai beroperasi. Tapi jangan alasan laptop hilang lalu kami direlokasi dari sini. Itu adalah tudingan langsung seolah kami yang mengambil laptop,” berangnya. Manik mengatakan, tudingan terhadap BPPD sebagai penyebab hilangnya barang atau merusak aset di Bappeda benar. Karena pada hari ketiga gempa, saat sejumlah BPPD mendirikan tenda di Bappeda, para pengungsi sudah berjubel di teras kantor. ”Artinya jika benar ada yang hilang belum tentu itu dari BPPD karena sebelum kita sudah banyak yang berada di sana,” katanya. Mestinya, Kepala Bappeda tidak mengeluarkan pernyataan yang ambigu. ”Sampaikan apa yang hilang dan siapa yang mencurinya. Dengan demikian tidak ada syak wasangka,” kesalnya. Manik mengatakan, BPPD dari Tangerang Selatan – Banten yang baru saja mendirikan tenda, langsung membongkar tenda setelah ada perintah untuk membongkar. Padahal BPPD Tangsel baru datang sore hari Selasa 9 Oktober 2018. Sementara itu, Yandi Mohoduto dari BPPD Gorontalo menggelar demo mengumpulkan dana untuk mengganti laptop yang hilang. Ia dan beberapa BPPD lain merasa kesal, dianggap sebagai penyebab hilangnya laptop. Aksi spontan itu berhasil menyita perhatian warga di jalur sibuk itu.
Di halaman Kantor BPPD Sulteng, berkumpul sejumlah BPPD dari beberapa daerah di Indonesia antara lain, Boolang Mangondow Selatan – Sulut- Bitung, Gorontalo – Balikpapan Kaltim, Sidrap – Sulsel, Banggai Laut – Sulteng dan beberapa daerah lainnya.