PALU EKSPRES, PALU- Pemerintah Kota Palu tidak bisa mengoordinasi seluruh bantuan yang masuk ke Kota Palu. Seperti yang dikemukakan Wali Kota Palu, Hidayat M.Si, saat menggelar keterangan pers di kediaman Wakil Walikota Palu, Rabu 10
Oktober 2018.
Menurut Wali Kota, bantuan yang masuk ke Pemkot tidak sebanyak seperti yang diduga masyarakat. Hal ini ungkap mantan Camat Palu Selatan ini, perlu diketahui publik agar Pemkot tidak dituding warga menimbun
sembako.
”Katanya ada 17 truk sembako yang masuk. Tapi yang kita terima hanya 2 truk. Lalu oleh warga Pemkot dianggap menimbun sembako,” ujarnya mengklarifikasi.
Ia mengatakan, penyaluran sembako terkonsentrasi di Pemkot, Korem dan Pemprov. Karena itu ia mengusulkan agar,
sumbangan-sumbangan dari pihak ketiga, masuk melalui Pemkot karena aparat Pemkot lah yang paham simpul-simpul pengungsi di dalam Kota Palu. Dengan demikian tidak ada lagi keluhan-keluhan dari warga hanya karena tidak mendapatkan sembako.
”Masalah ini akan saya bawa dalam rapat koordinasi, mudah-mudahan disahuti,” jelasnya.
Sejumlah wartawan menanyakan, keluhan Wali Kota soal jumlah bantuan yang masuk ternyata tidak sesuai dengan jumlah yang diklaim pemberi sumbangan. Misalnya, yang dikirim 17 truk namun yang sampai di tangan Pemkot hanya 2 truk. Pasalnya, penjelasan Wali Kota itu dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan Pemkot mengoordinasi bantuan.
Namun Hidayat menampik hal ini. Menurut dia, ini bukan soal tidak mampu, tapi para penyumbang memang hanya
memberikan bantuan sebanyak itu.
”Maka itulah yang kami catat dan seterusnya dibagikan ke masyarakat,” ulas Hidayat.
(kia/Palu ekspres)