PALU EKSPRES, PALU-Sebanyak 102 orang personel kesehatan yang tergabung dalam Satgas Batalyon Kesehatan (Satgas Yon Kes) Divisi Infanteri 2 Kostrad dalam penanganan kesehatan korban gempa dan tsunasi di Sulawesi Tengah kembali ke induk pasukan.
Kembalinya Satgas Yonkes 2 Kostrad ke kesatuannya adalah telah berakhirnya status tanggap darurat bencana yang telah berakhir pada hari Selasa (24/10/2018), serta kondisi penanganan kesehatan saat ini sudah membaik.
Fungsi pelayanan medis di daerah bencana perlahan sudah pulih kembali, walaupun demikian masih terdapat satu Batalyon kesehatan yang tetap tinggal memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Palu, Sigi dan Donggala.
Dua Batalyon Kesehatan Kostrad yang diturunkan oleh TNI juga mengerahkan KRI TNI AL Dr. Suharso yang merupakan Rumah sakit Kapal. Pangkogasgab mengucapkan terimakasih kepada satuan Batalyon Kesehatan 2 Kostrad yang telah membantu penyelamatan dan mengevakuasi serta memberikan pelayanan kesehatan satu hari setalah terjadinya bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi hingga perpanjangan masa tanggap darurat kedua.
“ Sungguh suatu pengabdian yg luar biasa dan wajib diapresias, kalian telah bekerja dengan sangat baik dan penuh semangat, sehingga masyarakat bisa merasakan bantuan medis yg sangat dibutuhkan. Satuan Yon Kes 2 Kostrad harus kembali karena sebagai bagian dari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yg siaga operasional dan penindak awal dari ancaman terhadap keselamatan dan kedaulatan bangsa dan negara, “ ujar Pangkogasgabpad.
Pimpinan rombongan yang akan kembali ke kesatuan dipimpin oleh Kepala Kesehatan Kostrad Kol Ckm dr. A Zumaro. Sementara Danyon Letkol Ckm dr Jefri yang memimpin Batalyon Kesehatan 2 Kostrad yg akan kembali ke induk pasukannya di Malang mengatakan bahwa satuannya kembali ke pangkalan untuk kembali bersiaga dan siap digerakkan bila tugas mengharuskan kehadiran kami di manapun ditugaskan.
“ Banyak sekali pengalaman yang didapat dari Personel Yonkes 2 Kostrad seperti memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi yang berdesak-desakan di Bandara Sis Aljufri. Selain itu mereka harus membangun tenda sendiri di halaman BMKG Balaroa untuk memberikan pelayanan medis dan memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi akibat bencana, ujar Danyon Kes 2/Kostrad